ILMU KESEHATAN
Sejak zaman purbakala manusia telah mengenal penyakit, berusaha sembuh dan menghindar dari sakit serta berusaha agar tetap sehat. Sesuai dengan perkembangan peradaban manusia saat itu, maka usaha untuk sembuh dari sakit dan agar tetap sehat dilakukan dengan berbagai cara. Oleh karena metode dan cara berbeda-beda maka berbeda-beda pula cara pengobatan dari tempat satu dengan tempat lainnya.
Ilmu kesehatan berkembang dari pengetahuan yang diketahui oleh manusia. Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain: pancaindera, pikiran, dan intuisi. Bila dibandingkan antara pengetahuan dan ilmu pengetahuan terdapat perbedaan yang nyata. Pengetahuan ialah semua yang diketahui oleh manusia tanpa memperhatikan pengetahuan tersebut benar atau salah, sedangkan ilmu pengetahuan membatasi pengetahuan yang benar saja.
Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang telah teruji kebenarannya melalui metode ilmiah. Nah, karena manusia ingin terbebas dari penyakit, maka mereka mulai mempelajari atau mengkaji bagaimana caranya agar manusia dapat selalu hidup sehat. Dengan menggunakan kemampuan berpikir rasional atas dasar pengetahuan, menarik minat orang untuk mempelajari ilmu kesehatan yang kemudian kita kenal sebagai ahli ilmu kesehatan.
Para ahli ilmu kesehatan kemudian melakukan penelitian-penelitian yang bersifat observatif maupun eksperimental melalui pengamatan dan pengukuran terhadap parameter-parameter kesehatan seperti kadar hemoglobin dalam darah, kandungan bakteri dalam air minum, kandungan vitamin dalam makanan dsb. Berdasarkan data akurat yang disertai dengan penjelasan analisis secara deskriptif maka akan diperoleh fakta-fakta yang kemudian digunakan untuk merumuskan konsep-konsep dalam ilmu kesehatan. Bila kita bandingkan pandangan orang pada jaman dahulu dengan sekarang mengenai penyakit, ternyata cukup berbeda. Dulu orang beranggapan bahwa penyakit lepra misalnya, merupakan penyakit kutukan Tuhan. Mereka juga menganggap bahwa penyakit malaria disebabkan oleh udara buruk (mala = buruk; aria = udara).
Kedua contoh tersebut memberikan gambaran kepada kita bahwa karena belum berkembangnya ilmu pengetahuan, orang dahulu memandang penyakit secara kurang tepat sehingga penanggulangannya pun kurang tepat. Misalnya, untuk mencari penyembuhan terhadap suatu penyakit, banyak diantara mereka pergi ke dukun, ahli sihir, pendeta, ulama dan melakukan berbagai upaya lainnya yang umumnya untuk beberapa penyakit tertentu tidak membuahkan hasil yang memuaskan.
Dewasa ini kita saksikan, bahwa orang terus-menerus mencoba mencari dan menyelidiki sebab-sebab timbulnya suatu penyakit. Berkat kemajuan ilmu dan teknologi, khususnya di bidang teknologi kedokteran, akhirnya orang tahu dengan tepat bahwa penyakit lepra disebabkan oleh kuman, bukan karena kutukan Tuhan. Begitu pula penyakit malaria bukan disebabkan oleh udara buruk tetapi disebabkan oleh kuman yang menginfeksi tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles . Setelah diketahui bahwa penyebab penyakit malaria adalah kuman yang disebarkan oleh nyamuk Anopheles , maka upaya yang dilakukan manusia adalah bagaimana memberantas nyamuk Anopheles , dan mengusahakan penyembuhan penyakit tersebut. Kini orang sudah tahu bahwa obat penyakit malaria adalah pil kina.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa kemajuan yang dicapai dalam bidang kedokteran atau kesehatan tersebut tidak lepas dari kemajuan ilmu-ilmu yang mendukungnya, khususnya Biologi. Dengan menguasai cabang-cabang biologi seperti anatomi, fisiologi, histologi, mikrobiologi, zoologi dan sebagainya, para dokter sudah dapat mengusahakan penyembuhan yang tepat bagi suatu penyakit. Bahkan begitu pesatnya kemajuan yang dicapai dalam bidang kedokteran, sampai-sampai penyakit yang paling rumit pun sudah dapat ditanggulangi, misalnya tumor, kanker, penyakit jantung, penyakit saraf, ginjal, dan sebagainya. Operasi, dewasa ini bukan lagi menjadi hal yang menakutkan.
Objek dan Bidang Kajian Ilmu Kesehatan Sesuai dengan fokus bidang kajian yang dipelajari dan hakikat masalahnya, maka ilmu kesehatan dalam perkembangannya dapat dikelompokkan menjadi:
1. Ilmu kesehatan pribadi (personal health) yang fokus bidang kajiannya adalah orang per orang (pribadi).
2. Ilmu kesehatan masyarakat (public health ) yang fokus bidang kajiannya adalah kelompok manusia dalam masyarakat. Kedua sifat keilmuan ini akhirnya masing-masing berkembang menjadi cabang ilmu sendiri.
Penemuan Penting Dalam Ilmu Kesehatan
Penemuan-Penemuan Penting Dalam Ilmu Kesehatan yang Bermanfaat Bagi dunia Kesehatan Seperti :
1. Penemuan vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan dalam tubuh manusia dalam jumlah sangat kecil, biasanya kurang dari 0,01 gram per hari. Walaupun hanya diperlukan dalam jumlah kecil, tetapi vitamin merupakan senyawa yang sangat penting (vital) bagi tubuh manusia artinya kalau vitamin tersebut tidak terdapat dalam tubuh, maka kesehatan tubuh akan terganggu. Vitamin-vitamin tersebut hanya diperoleh dari luar tubuh, karena tubuh manusia tidak dapat menghasilkan vitamin. Dengan penemuan-penemuan vitamin tersebut, maka dapat digunakan manusia untuk menjaga kesehatan melalui komposisi menu makanan yang sehat dan seimbang.
2. Penemuan antibiotik penisilin
Pada permulaan tahun 1942, ilmuwan Inggris Alexander Fleming melaporkan bahwa suatu zat yang dihasilkan oleh jamur Penicilium notatum yang diberi nama penisilin memiliki sifat mampu membunuh bakteri penyebab penyakit. Fleming memperhatikan satu set cawan petri lama yang ia tinggalkan. Ia menemukan bahwa koloni Staphylococcus aureus yang ia goreskan pada cawan petri tersebut telah hancur. Kehancuran sel bakteri terjadi pada daerah yang berdekatan dengan cendawan pencemar yang tumbuh pada cawan petri. Ia menduga bahwa suatu produk dari cendawan tersebut menyebabkan hancurnya sel stafilokokus. Produk tersebut kemudian dinamai penisilin karena cendawan pencemar tersebut dikenali sebagai Penicillium notatum.
3. Penemuan vaksin
Pertama kali vaksin ditemukan oleh Edward Jenner. Saat ini, vaksin terus dikembangkan dan disempurnakan dengan penerapan bioteknologi seperti diproduksi vaksin rekombinan sehingga lebih murni dan poten.
4. Penemuan antibodi monoklonal
Antibodi monoklonal dapat dihasilkan dengan metode tekno biologi. Antibodi monoklonal memiliki kelebihan antara lain: sangat peka, khas (spesifitas), dan akurat. Kontribusi antibodi monoklonal telah dapat dirasakan manfaatnya khususnya dalam penelitian dibidang kesehatan. Demikian pula penggunaan antibodi monoklonal semakin meluas baik untuk uji klinis termasuk diagnosis maupun pengobatan untuk mencapai target sel yang spesifik.
5. Produksi insulin secara rekayasa genetika
Hormon insulin dapat diproduksi secara massal dengan penerapan metode rekayasa genetika yaitu dengan menyisipkan gen-gen tertentu yang dikehendaki kedalam sel yang telah dikultur.
Pengembangan Dan Manfaat Ilmu Kesehatan
Sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu kesehatan selalu dan terus mengalami perkembangan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Kemajuan dan perkembangan ilmu kesehatan tidak dapat terlepas dari kemajuan dan dukungan ilmu-ilmu dasar seperti Biofisika, Biokimia, Mikrobiologi, Biologi molekuler, dan Genetika.
Di beberapa negara maju, ilmu kesehatan mendapatkan perhatian serius dan dikembangkan secara intensif dengan harapan dapat memberi jalan keluar untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan yang dihadapi umat manusia pada saat ini maupun yang akan datang yang menyangkut:
1. Kebutuhan obat-obatan dan vaksin
2. Kebutuhan pola hidup sehat
3. Kebutuhan lingkungan hidup yang sehat
4. Penelitian untuk pengembangan ilmu kesehatan.
Ilmu kesehatan sebagai ilmu pengetahuan terapan (applied science) yang mempelajari tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan usaha manusia untuk selalu dalam keadaan sehat. Ilmu kesehatan pada dasarnya berbeda dengan ilmu kedokteran. Ilmu kedokteran lebih berorientasi pada penyembuhan penyakit, sementara ilmu-ilmu kesehatan lebih luas mencakup juga pengobatan, pencegahan, dan pemulihan.
Banyak aspek yang harus dilakukan oleh seseorang agar dapat hidup. Setidak-tidaknya memahami bagaimana dia mengelola kehidupannya, rohani dan jasmani agar sehat dan pada gilirannya, hidupnya berkualitas. Perilaku orang yang sehat agar tetap sehat dan meningkat disebut perilaku sehat, yang mencakup perilaku-perilaku dalam mencegah atau menghindar dari penyakit dan penyebab penyakit/masalah, atau penyebab masalah kesehatan, perilaku dalam mengupayakan meningkatnya kesehatan. Contoh: makan dengan gizi seimbang, olahraga teratur, tidak merokok dan minuman minuman keras, menghindari gigitan nyamuk, menggosok gigi setelah makan, cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sebagainya.
Hakekat belajar ilmu kesehatan, menurut UNESCO (Delors, 1997), mencakup 4 (empat) tingkatan atau tujuan yaitu: pilar utama yang harus dilakukan dalam semua proses pendidikan adalah:
1. Belajar untuk mengetahui (learning to know),
2. Belajar untuk berbuat (learning to do),
3. Belajar untuk menjadi (learning to be); dan
4. Belajar untuk hidup bersama (learning to live together).
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Dalam ilmu kesehatan masyarakat tidak terlepas dari 2 tokoh yakni, Asclepius dan Higela, yang kemudian muncul dua aliran atau pendekatan dalam menangani masalah-masalah kesehatan. Pertama aliran kuratif dari kelompok Aclepius dan aliran preventiv dari golongan Higela, dua lairan tersebut saling berbeda dalam pengaplikasiannya pada kehidupan masyarakat. Aliran kuratif bersifat rektif yang sasarannya per-individu, pelaksanaanya jarak jauh dan kontak langsung dengan sasaran cukup sekali,kelompok ini pada umumnya terdiri dari dokter, dokter gig, psikiater, dan praktisi-praktisi lain yang melakukan pengobatan baik fisik, psikis, mental maupun sosial. Sedangkan aliran prevevtiv lebih bersifat proaktif atau kemitraan yang sasarannya masyarakat luas, Para petugas kesehatan masyarakat lulusan sekolah atau institusi masyarakat bebagai jenjang masuk dalam kelompok ini.
PERIODE PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT
Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat dikelompokkan dalam 2 periode:
I. Periode sebelum ilmu pengetahuan
Pada periode ini masyarakat belum terlalu memahami arti pentingnya kesehatan dalam kehidupannya dalam sehari-hari, ini ditandai dengan adanya peraturan tertulis yang mengatur pembuangan limbah kotoran yang tujuan awalnya tidak untuk kesehatan tetapi karena limbah menimbulkan bau tidak sedap. Namun lama-lama mereka makin menyadari pentingnya kesehatan masyarakat setelah timbulnya berbagai macam penyakit menular menyerang sebagian penduduk dan menjadi epidemi bahkan telah menjadi endemi. Contohnya kolera namun upaya pemecahan masalah secara menyeluruh belum dilakukan.
II. Periode ilmu pengetahuan
Periode ini masalah penyakit merupakan masalah yang komplek, sehingga jika pada periode sebelum ilmu pengetahuan belum ditemukan pemecahan masalah, pada periode ini mulai ditemukann penyebab-penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegah, ini dibuktikan Lous Pasteur menemukan vaksin pencegah cacar. Josep Lister menemukan asam karbol untuk sterilisasi ruang operasi dan William Marton menemukan ether sebagai anestesi pada waktu operasi. Penyelidikan dan upaya-upaya kesehatan masyarakat secara ilmiah pun mulai digalakkan. Ini dibukatikan dengan telah dikembangkannya pendidikan tenaga kesehatan profesional oleh seorang pedagang wiski dari baltimor Amerika dengan berdirinya universitas serta pemerintah Amerika membentuk departemen kesehatan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi penduduk, juga perbaikan dan pengawasan sanitasi lingkungan.
PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA
Sejarah dimulai sejak pemerintah Belanda Abad-16 dengan upaya pemberantasan cacar dan kolera yang menyarang tahun 1927, 1937 kolera eltor, cacar masuk ke Indonesia melalui singapura tahun 1948. Di bidang kesehatan masyarakat lainnya gub Daendels(1807) mengadakan pelatihan dukun bayi dalam persalinan, tahun1930 didaftarkan para dukun bayi sebagai penolong dan perawatan, dan tahun 1952 mengadakan pelatihan secar cermat.
Sekolah dokter di jawa didirikan pleh dr. Bosch dan dr. Bleeker tahun 1951 dengan nama STOVIA, menyusul disurabaya tahun 1913 (NIAS). Pada tahun 1927 STOVIA menjadi sekolah kedokteran dan sejak berdirinya UI tahun 1947 berubah menjadi FKUI. Berdirinya Lab. Tahun 1888 di bandung dan tahun 1938 berubah menjadi lembaga Eykman dan disusul Lab. di medan, semarang, makasar, surabaya dan jogja berperan dalam pemberantasan penyakit seperti, mlaria, lepra, cacar dsb. Bahkan gizi dan sanitasi. Tahun 1922 pes masuk Indonesia dan 1933, 1934, 1935 terjadi epidemi terutama di jawa pada tahun 1935 dilakukan pemberantasan dan penyemprotan. Usaha Hydrich awal kesehatan masayarakat di Indonesia, tahun 1951 oleh dr. Y Leimena dan dr. Patah dengan konsepnya kuratif dan prefentif tidak bisa dipisahkan. 1956 Oleh dr. Y. Sukanti dalam proyek bekasi model pelayanan pengembangan kesehatan dan pusat pelantikan di SUMUT, JABAR, JATENG, JOGJA, JATIM, BALI dan KALSEL.
Nov 1967 konsep puskesmas oleh dr. A. Dopodilogo mengacu pada konsep bandung dan proyek bekasi. Disepakati puskesmas yang terdiri dari tip A, B, C dab tahun 1968 puskesmas sebagai sistem pelayanan kesehatan terpadu. Kegiatan pokok puskesmas adalah:
Kesehatan Ibu dan anak, KB, Gizi, Kesehatan lingkungan, Pencdegahan penyakit menular, Penyuluhan , Pengobatan, Perawatan, Usaha kesehatan (gizi, sekolah dan jiwa), Laboratorium, Pencatatan dan pelaporan. Tahun 1969 puskesmas dibagi dalam 2 tipe(A→Dokter, B→Paramedik), tahun 1979 strata puskesmas dibedakan menjadi:SI Puskesmas dengan prestasi sangat baik, SIIPuskesmas dengan prestasi standar, SII Puskesmas dengan prestasi dibawah rata-rata.
DEFINISI
Kesehatan masyarakat terdiri dari beberapa batasan, dimulai dari batasan yang paling sempit sampai yang luas. Batasab paling tua kesma adalah upaya untuk mengatasi masalah yang mengganggu kesehatan (Kesma = Sanitasi),. Akhir abad 18 kegiatan kesma adalah pencegahan penyakit melalui perbaikan sanitasi dan imunisasi. Awal abad 19 kesehatan masyarakan integrasi antara ilmu sanitasi dengan ilmu kedokteran dan awal abad 20 oleh Wislow kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk mencegah, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usah pengorganisasian untuk:
· Perbaikan sanitasi lingkungan
· Pemberantasan penyakit menular
· Pendidikan kebersihan perorangan
· Pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini dan pengobatan.
· Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.
Selanjutnya menurut Wislow kegiatan kesehatan masyarakat mencakup:
· Sanitasi lingkungan
· Pemberantasan penyakit
· Pendidikan kesehatan
· Manajemen
Batasan dari ikatan dokter Amerika (1948) Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha pengorganisasian.
RUANG LINGKUP KESEHATAN MASYARAKAT
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni. sebagai ilmu kesehatan masyarakat mencakup 2 disiplin pokok keilmuan yakni ilmu BIO-medis dan ilmu sosial, sejalan dan perkembangan ilmu kesehatan masyarakat mencakup: Ilmu Biologi, kedoteran, kimia, fisika, lingkungan, sosial, antropologi, psikologi, pendidikan dsb. Sehingga kesehatn masyarakat sebagai ilmu yang multi disiplin. Secara garis besar, pilar utama ilmu kesehatan masyarakat sebagai berikut:
· Epidemiologi
· Biostatistik / Statistik kesehatan
· Kesehatan lingkungan
· Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
· Administrasi kesehatan masyarakat
· Gizi masyarakat
· Kesehatan kerja
Dan masalah kesehatan masyarakat adalah multi kausal pemecahannya secara multi disiplin, sedangkan kesehatan masyarakat sebagai seni mempunyai bentangan semua kegiatan yang langsung atau tidak untuk mecegah penyakit (Preventif), meningkatkan kesehatan (Promotif), terapi (terapi fisi, mental, sosial) adalah upaya masyarakat, misal pembersihan lingkungan, penyediasan air bersih, pengawasan makanan dll. Dan penerapannya sebagai berikut:
· Pemberantasan penyakit yang menular atau tidak
· Perbaikan sanitasi lingkungan
· Perbaikan lingkungan pemukiman
· Pemberantasan Vektor
· Penyuluhan
· Pelayanan kesehatan Ibu dan anak
· Pembinaan gizi
· Pengawasan sanitasi tempat umum
· Pengawasan obat dan mibuman
· Pembinaan peran serta masyarakat
Jadi kesehatan masyarakat veteriner adalah semua yang berhubungan dengan hewan yang secara langsung atau tidak mempengaruhi kesehatan manusia yang berfungsi untuk melindungi konsumen dari bahaya yang dapat menganggu kesehatan, menjamin kententraman batin, pada penularan zoonosis, melindungi petani atau peternak dari rendahnya mutu nilai bahan asal hewan yang diproduksi. Pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan dalam pelaksanaan pembatasan penyakit-penyakit menular trlihat pada UU No6/1967 ttg Anthropozoonosis, PP No22/ 1983 ttg Zoonosa, PP No22/1983 bab4 pasal 24 ttg Pemberantasan rabies dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar