Jumat, 17 Mei 2013

didaktik dan metodik atletik


LAPORAN TUGAS UAS DIDAKTIK DAN METODIK ATLETIK
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Didaktik Dan Metodik Atletik
Yang dibimbingoleh  :
AKHMAD SOBARNA, M.Pd
SANDI DWITRIONO, S.Pd

Disusun oleh :
Nama
:
SUWANDA
NPM
:
11520333
Kelas
:
2 F

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
( PJKR )
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP )
PASUNDAN CIMAHI
2013
Soal:

1.        Apa yang anda ketahui tentang didaktik dan metodik atletik?, jelaskan masing-masing pengertian, dan pendapat dari para ahli.
2.        Anda sebagai calon guru, pernah melakukan kesalahan-kesalahan pada saat melaksanakan praktek mengajar, jelaskan minimal lima kesalahan yang sering dilakukan guru.
3.        Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran, guru sangat berperan dalam membantu pengembangan peserta didik, selain dari sebagai pendidik dan pengajar, guru memiliki peran yang lain, jelaskan peran guru dalam proses pembelajaran (minimal 10 peran guru).
4.        Nomor-nomor perlombaan dalam cabang olahraga atletik, lebih dari 40 nomor, yang terdiri dari jalan cepat, lari, lompat dan lempar, coba anda jelaskan masing-masing, teknik jalan cepat, teknik lari, salah satu nomor lompat dan salah satu nomor lempar.
5.        Kegiatan terakhir dari proses pembelajaran anda melaksanakan penilaian, jelaskan pengertian penilaian dan apa perbedaannya evaluasi, penilaian, pengukuran dan tes dalam kegiatan olahraga atletik.







1.        A. Didaktik berasal dari bahasa Yunani didasko yang asal katanya adlah didaskein atau pengajaran yang berari perbuatan atau aktivitas yang menyebabkan timbulnya kegiatan dan kecakapan baru pada orang lain. Didaktus berarti pandai mengajar, sedang didaktika berarti saya mengajar. Didaktik terbagi dua yaitu:
  1. Didaktik umum memberikan prinsip-prinsip yang umum yang berhubungan dengan penyajian bahan pelajaran agar anak dapat menguasai sesuatu bahan pelajaran.
  2. Didaktik Khusus membicarakan tentang cara mengajarkan mata pelajaran tertentu dimana prinsip didaktik digunakan. Didaktik khusus ini disebut juga metodik 
B. Metodik yang berasal dari bahasa Yunani yaitu  metodos yang berarti mengajar, menyeldidiki, cara melakukan sesuatu, prosedur. Metodik dibedakan dua yaitu :
  1. Metodik Umum yaitu pengetahuan yang membahas cara-cara mengajarkan sesuatu jenis mata pelajaran tertentu secara umum artinya hanya secara garis besar jalan pelajaran beserta kesulitan-kesulitan pada suatu mata pelajaran tertentu.
  2. Metodik Khusus adalah pengetahuan yang membentangkan cara-cara mengajarkan sesuatu jenis pelajaran tertentu secaea mendetail artinya diuraikan sampai kepada bagian-bagian yang sekecil-kecilnya.
Menurut para ahli:
Didaktikdiartikan sebagai ilmu tentang mengajar dan belajar, yang membicarakan tentang kegiatan pengajaran olahraga yang dipersiapkan dan disusun secara teoritis (Schmitz,1983:342).Ilmu-ilmu yang mencangkup dalam ilmu pengetahuan olahraga ialah dasar-dasar ilmu pengetahuan olahraga, medisim olahraga, sosiologi olahraga, sejarah olahraga, psikologi olahraga, dan sebagianya.
Metodik/Metode berasal dari bahasa Latin ” Meta ” dan ” Hodos “. Meta artinya jauh (melampaui), Hodos artinya jalan (cara). Metode adalah cara-cara mencapai tujuan.Sedangkan pengertian mengajar menurut Arifin (1978) mendefinisikan bahwa mengajar adalah suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
Sedangklan Nasution (1986) berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. 

2.        A. Mengambil Jalan Pintas Dalam Pembelajaran
Berbagai kasus menunjukan bahwa diatara para guru banyak yang merasa dirinya sudah dapat mengajar dengan baik, meskipun tidak dapat menunjukan alasan yang mendasari asumsi itu keliru asumsi tersebut seringkali menyesatkan dan menurunkan kreatifitas, sehinga banyak guru yang suka mengambil jalan pintas dalam pembelajaran, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi.
B. Menunggu Peserta Didik Berperilaku Negative
Dalam pembelajaran di kelas, guru berhadapan dengan sejumlah peserta didik yang semuanya ingin diperhatikan. Peserta didik akan berkembang secara optimal melalui perhatian guru yang positif, sebaliknya perhatian yang negative akan menghambat perkembangan peserta didik. Mereka senang jika mendapat pujian dari guru dan merasa kecewa jika kurang diperhatikan.Namun sayang kebanyakan guru terperangkap dengan pemahaman yang keliru tentang mengajar, mereka menganggap mengajar adalah menyampaikan materi kepada peserta didik, mereka juga menganggap mengajar adalah memberikan pengetahuan kepada peserta didik.Tidak sedikit guru yang sering mengabaikan perkembangan kepribadian peserta didik, serta lupa memberikan pujian kepada mereka yang berbuat baik, dan tidak membuat masalah.
C. Menggunakan Destructive Discipline
Seringkali guru memberikan tugas-tugas yang harus dikerjakan peserta didik diluar kelas (PR), namun jarang sekali guru yang mengoreksi pekerjaan peserta didikdan mengembalikannya dengan berbagai komentar, kritik dan saran untuk kemajuan peserta didik. Yang sering dialami peserta didik adalah gru sering memberikan tugas , tetapi tidak pernah member umpan balik terhadap tugas-tugas yang dikerjakan. Tindakan tersebut merupakan upaya pembelajaran dan penegakan disiplin yang destruktrif, yang sangat merugokan perkembangan peserta didik.
D. Mengabaikan Perbedaan Peserta Didik
Setiap peserta didik memiliki perbedaan yang unik, mereka memiliki kekuatan, kelemahan, minat, dan perhatian yang berbeda-beda.Latar belakang keluarga, latar belakang social ekonomi, dan lingkungan, membuat peserta didik berbeda dalam aktifitas, kreatifitas, intlegensi, dan kompetensinya.
E. Memaksa hak peserta didik
Memaksa hak peserta didik merupakan kesalahan yang sering dilakukan guru, sebagai akibat dari kebiasaan guru berbisnis dalam pembelajaran, sehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan. Guru boleh saja memiliki pekerjaan sampingan, memperoleh penghasilan tambahan, itu sudah menjadi haknya, tetapi tindakan memaksa bahkan mewajibkan peserta didik untuk membeli buku tertentu sangat fatal serta kurang bisa digugu dan ditiru. Sebatas menawarkan boleh saja, tetapi kalau memaksa kasihan bagi orang tua yang tidak mampu.

3.        A. Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya.
B. Guru Sebagai Pengajar
Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi.
C. Guru Sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.
D. Guru sebagai Pemimpin
Guru diharapkan mempunyai kepribadian dan ilmu pengetahuan. Guru menjadi pemimpin bagi peserta didiknya. Ia akan menjadi imam.
E. Guru Sebagai Model dan Teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang, apalagi ditolak. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang di sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru.
F. Sebagai anggota masyarakat
Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat.Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan.
G. Guru sebagai administrator
Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administrasi di sekolah. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur.
H. Guru Sebagai Penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang.
I.     Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik.
J. Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas tersebut. Kreatifitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan cirri aspek dunia kehidupan di sekitar kita.
4.        a. Start
Startnya menggunakan start berdiri, karena start dalam jalan cepat tidak mempunyai pengaruh yang berarti, maka tidak perlu ada teknik khusus yang perlu dipelajari atau dilatih. Sikap start yang lazim digunakan ada pada abaaba “Bersedia” murid/anak-anak menempatkan kaki kiri di belakang garis start, sedang kaki kanan di samping belakang kaki kiri, dengan badan agak condong ke depan dan kedua lengan rileks. Pada aba-aba “Ya” atau bunyi tembakan pistol, segera melangkahkan kaki kanan ke depan, disusul kaki kiri dan terus berjalan.
b. Langkah
Langkah dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan lutut, terlihat tungkai bawah bergantung lemas, karena ayunan paha ke depan, tungkai bawah ikut terayun ke depan, menyebabkan lutut menjadi lurus. Kemudian menapak pada tumit terlebih dahulu menyentuh tanah, bersamaan dengan mengangkat tumit, selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah, ganti dengan kaki ayun.Begitu seterusnya selalu ada kaki yang menumpu, jadi tidak ada saat melayang.
c. Condong Badan
Mulai dari kepala, punggung/dada, pinggang sampai tungkai bawah sedikit condong ke depan.
d. Ayunan Lengan
Siku di tekuk kurang lebih 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan bersamaan dengan mengangkat paha dan kaki kanan, sehingga koordinasinya adalah lengan kiri bersamaan dengan kaki kanan, dan lengan kanan bersamaan dengan kaki kiri.
e. Finish
Tidak ada teknik khusus gerakan masuk finish dalam jalan cepat. Biasanya jalan terus sampai melewati garis finish, baru dikendorkan kecepatannya setelah melewati kira-kira tiga sampai lima meter. Untuk memperoleh langkah-langkah yang benar, maka pemindahan badan dan kaki satu ke kaki yang lain harus nampak jelas, ini kelihatan pada gerak panggul. Gerakan ini perlu dilatih agar terbiasa melakukan teknik gerakan jalan cepat yang benar.
5.        A. Pengertian Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar  peserta didik. Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
c. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah
B. Penilaian
berfokus pada belajar, mengajar dan hasil. Ini menyediakan informasi untuk meningkatkan pembelajaran dan pengajaran. Penilaian merupakan suatu proses interaktif antara mahasiswa dan fakultas yang menginformasikan fakultas seberapa baik siswa mereka belajar apa yang mereka ajarkan. Informasi ini digunakan oleh fakultas untuk membuat perubahan dalam lingkungan belajar, dan dibagi dengan siswa untuk membantu mereka dalam meningkatkan pembelajaran dan kebiasaan belajar.Informasi ini berpusat pada peserta didik, tentu saja berbasis, sering anonim, dan tidak dinilai.
     Evaluasi
berfokus pada nilai dan mungkin mencerminkan komponen kelas selain isi kursus dan tingkat penguasaan. Ini dapat meliputi diskusi, kerjasama, kehadiran, dan kemampuan verbal.
     Pengukuran
Dalam pengukuran ada batas atau volume apa pun yang sedang diungkapkan sementara di evaluationthere merupakan penilaian yang sedang dilakukan baik untuk dua purpoes: perbaikan atau promosi tujuan.
     Tes
adalah alat yang digunakan dalam penilaian pendidikan untuk detetrmine seberapa baik atau buruk seorang siswa telah menguasai tujuan pembelajaran dalam mata pelajaran particulaer diajarkan, sedangkan pengukuran grading nilai tes untuk menentukan siswa, kekuatan dan kelemahan melalui penghargaan tanda dalam bentuk adalah simbol dengan persentase yang sesuai, maka evaluasi adalah kegiatan penilaian Asto cuaca judmental adalah mencapai keluar inttended datang atau tidak sehingga untuk detrmine jalan ke depan.

eft:� $p ; P� �p pace: auto;text-align:justify;text-indent:-18.0pt;line-height:150%;mso-list:l8 level1 lfo1'>VI. Penilaian:
a.       Tespsikomotor
Lakukanteknikdasarsepaksiladengandua kaki (kanandankiri) sebanyakmungkin?
b.      Tesafeksi
Mainkanteknikdasarsepaksiladengancarabekerjasamadenganteman se team?












Mengetahui:                                                    Bandung, 27 juni 2012
Kepala SMAN 1 Jampangkulon                                   Guru matapelajaran

Prof. H.SUWANDA                                      Drs. ROSIM
          NIP.11520333                                                         NIP.11520222

Tidak ada komentar:

Posting Komentar