LAPORAN
TUGAS UAS DIDAKTIK DAN METODIK ATLETIK
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Didaktik Dan Metodik Atletik
Yang
dibimbingoleh :
AKHMAD
SOBARNA, M.Pd
SANDI
DWITRIONO, S.Pd
Disusun
oleh :
Nama
|
:
|
SUWANDA
|
NPM
|
:
|
11520333
|
Kelas
|
:
|
2 F
|
JURUSAN
PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
(
PJKR )
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP )
PASUNDAN
CIMAHI
2013
Soal:
1.
Apa yang anda ketahui tentang didaktik
dan metodik atletik?, jelaskan masing-masing pengertian, dan pendapat dari para
ahli.
2.
Anda sebagai calon guru, pernah
melakukan kesalahan-kesalahan pada saat melaksanakan praktek mengajar, jelaskan
minimal lima kesalahan yang sering dilakukan guru.
3.
Guru memiliki andil yang sangat besar
terhadap keberhasilan pembelajaran, guru sangat berperan dalam membantu
pengembangan peserta didik, selain dari sebagai pendidik dan pengajar, guru
memiliki peran yang lain, jelaskan peran guru dalam proses pembelajaran
(minimal 10 peran guru).
4.
Nomor-nomor perlombaan dalam cabang
olahraga atletik, lebih dari 40 nomor, yang terdiri dari jalan cepat, lari,
lompat dan lempar, coba anda jelaskan masing-masing, teknik jalan cepat, teknik
lari, salah satu nomor lompat dan salah satu nomor lempar.
5.
Kegiatan terakhir dari proses
pembelajaran anda melaksanakan penilaian, jelaskan pengertian penilaian dan apa
perbedaannya evaluasi, penilaian, pengukuran dan tes dalam kegiatan olahraga
atletik.
1.
A. Didaktik berasal dari bahasa Yunani
didasko yang asal katanya adlah didaskein atau pengajaran yang berari perbuatan
atau aktivitas yang menyebabkan timbulnya kegiatan dan kecakapan baru pada
orang lain. Didaktus berarti pandai mengajar, sedang didaktika berarti
saya mengajar. Didaktik terbagi dua yaitu:
- Didaktik umum memberikan prinsip-prinsip yang
umum yang berhubungan dengan penyajian bahan pelajaran agar anak dapat
menguasai sesuatu bahan pelajaran.
- Didaktik
Khusus membicarakan tentang cara mengajarkan mata pelajaran tertentu
dimana prinsip didaktik digunakan. Didaktik khusus ini disebut juga
metodik
B. Metodik yang berasal dari bahasa
Yunani yaitu metodos yang berarti mengajar, menyeldidiki, cara melakukan
sesuatu, prosedur. Metodik dibedakan dua yaitu :
- Metodik Umum yaitu pengetahuan yang membahas cara-cara
mengajarkan sesuatu jenis mata pelajaran tertentu secara umum artinya
hanya secara garis besar jalan pelajaran beserta kesulitan-kesulitan pada
suatu mata pelajaran tertentu.
- Metodik Khusus adalah pengetahuan yang
membentangkan cara-cara mengajarkan sesuatu jenis pelajaran tertentu
secaea mendetail artinya diuraikan sampai kepada bagian-bagian yang
sekecil-kecilnya.
Menurut para
ahli:
Didaktikdiartikan
sebagai ilmu tentang mengajar dan belajar, yang membicarakan tentang kegiatan
pengajaran olahraga yang dipersiapkan dan disusun secara teoritis
(Schmitz,1983:342).Ilmu-ilmu yang mencangkup dalam ilmu pengetahuan olahraga
ialah dasar-dasar ilmu pengetahuan olahraga, medisim olahraga, sosiologi
olahraga, sejarah olahraga, psikologi olahraga, dan sebagianya.
Metodik/Metode
berasal dari bahasa Latin ” Meta ” dan ” Hodos “. Meta artinya jauh
(melampaui), Hodos artinya jalan (cara). Metode adalah cara-cara mencapai
tujuan.Sedangkan pengertian mengajar menurut Arifin (1978) mendefinisikan bahwa
mengajar adalah suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada
murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan
pelajaran itu.
Sedangklan Nasution (1986) berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar.
Sedangklan Nasution (1986) berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar.
2.
A. Mengambil Jalan Pintas Dalam
Pembelajaran
Berbagai
kasus menunjukan bahwa diatara para guru banyak yang merasa dirinya sudah dapat
mengajar dengan baik, meskipun tidak dapat menunjukan alasan yang mendasari
asumsi itu keliru asumsi tersebut seringkali menyesatkan dan menurunkan
kreatifitas, sehinga banyak guru yang suka mengambil jalan pintas dalam
pembelajaran, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi.
B.
Menunggu Peserta Didik Berperilaku Negative
Dalam
pembelajaran di kelas, guru berhadapan dengan sejumlah peserta didik yang
semuanya ingin diperhatikan. Peserta didik akan berkembang secara optimal
melalui perhatian guru yang positif, sebaliknya perhatian yang negative akan
menghambat perkembangan peserta didik. Mereka senang jika mendapat pujian dari
guru dan merasa kecewa jika kurang diperhatikan.Namun sayang kebanyakan guru
terperangkap dengan pemahaman yang keliru tentang mengajar, mereka menganggap
mengajar adalah menyampaikan materi kepada peserta didik, mereka juga
menganggap mengajar adalah memberikan pengetahuan kepada peserta didik.Tidak
sedikit guru yang sering mengabaikan perkembangan kepribadian peserta didik,
serta lupa memberikan pujian kepada mereka yang berbuat baik, dan tidak membuat
masalah.
C.
Menggunakan Destructive Discipline
Seringkali
guru memberikan tugas-tugas yang harus dikerjakan peserta didik diluar kelas
(PR), namun jarang sekali guru yang mengoreksi pekerjaan peserta didikdan
mengembalikannya dengan berbagai komentar, kritik dan saran untuk kemajuan
peserta didik. Yang sering dialami peserta didik adalah gru sering memberikan
tugas , tetapi tidak pernah member umpan balik terhadap tugas-tugas yang
dikerjakan. Tindakan tersebut merupakan upaya pembelajaran dan penegakan
disiplin yang destruktrif, yang sangat merugokan perkembangan peserta didik.
D.
Mengabaikan Perbedaan Peserta Didik
Setiap
peserta didik memiliki perbedaan yang unik, mereka memiliki kekuatan,
kelemahan, minat, dan perhatian yang berbeda-beda.Latar belakang keluarga,
latar belakang social ekonomi, dan lingkungan, membuat peserta didik berbeda
dalam aktifitas, kreatifitas, intlegensi, dan kompetensinya.
E.
Memaksa hak peserta didik
Memaksa
hak peserta didik merupakan kesalahan yang sering dilakukan guru, sebagai
akibat dari kebiasaan guru berbisnis dalam pembelajaran, sehingga menghalalkan
segala cara untuk mendapatkan keuntungan. Guru boleh saja memiliki pekerjaan
sampingan, memperoleh penghasilan tambahan, itu sudah menjadi haknya, tetapi
tindakan memaksa bahkan mewajibkan peserta didik untuk membeli buku tertentu
sangat fatal serta kurang bisa digugu dan ditiru. Sebatas menawarkan boleh
saja, tetapi kalau memaksa kasihan bagi orang tua yang tidak mampu.
3.
A. Guru Sebagai Pendidik
Guru
adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta
didik, dan lingkungannya.
B.
Guru Sebagai Pengajar
Peranan guru sebagai
pengajar dan pembimbing dalam kegiatan
belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi,
kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat
kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi.
C. Guru Sebagai Pembimbing
Guru
dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan
dan pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal
ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan
mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan
kompleks.
D. Guru sebagai Pemimpin
Guru
diharapkan mempunyai kepribadian dan ilmu pengetahuan. Guru
menjadi pemimpin bagi peserta didiknya. Ia akan menjadi imam.
E. Guru Sebagai Model dan Teladan
Guru
merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang
menganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar untuk menganggap
bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang, apalagi ditolak. Sebagai teladan,
tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta
didik serta orang di sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya
sebagai guru.
F. Sebagai anggota masyarakat
Peranan guru sebagai
komunikator pembangunan masyarakat.Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif
dalam pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan.
G. Guru sebagai administrator
Seorang guru tidak
hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada
bidang pendidikan dan pengajaran. Guru akan dihadapkan pada berbagai tugas
administrasi di sekolah. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara
administrasi teratur.
H. Guru Sebagai Penasehat
Guru
adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun
mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal
tidak dapat berharap untuk menasehati orang.
I. Guru Sebagai Pembaharu
(Inovator)
Guru
menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi
peserta didik.
J. Guru Sebagai Pendorong
Kreatifitas
Kreativitas
merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk
mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas tersebut. Kreatifitas
merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan cirri aspek dunia
kehidupan di sekitar kita.
4.
a. Start
Startnya menggunakan
start berdiri, karena start dalam jalan cepat tidak mempunyai pengaruh yang
berarti, maka tidak perlu ada teknik khusus yang perlu dipelajari atau dilatih.
Sikap start yang lazim digunakan ada pada abaaba “Bersedia” murid/anak-anak
menempatkan kaki kiri di belakang garis start, sedang kaki kanan di samping
belakang kaki kiri, dengan badan agak condong ke depan dan kedua lengan rileks.
Pada aba-aba “Ya” atau bunyi tembakan pistol, segera melangkahkan kaki kanan ke
depan, disusul kaki kiri dan terus berjalan.
b. Langkah
Langkah dimulai dengan
gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan lutut, terlihat tungkai bawah
bergantung lemas, karena ayunan paha ke depan, tungkai bawah ikut terayun ke
depan, menyebabkan lutut menjadi lurus. Kemudian menapak pada tumit terlebih dahulu
menyentuh tanah, bersamaan dengan mengangkat tumit, selanjutnya ujung kaki
tumpu lepas dari tanah, ganti dengan kaki ayun.Begitu seterusnya selalu ada
kaki yang menumpu, jadi tidak ada saat melayang.
c. Condong Badan
Mulai dari kepala,
punggung/dada, pinggang sampai tungkai bawah sedikit condong ke depan.
d. Ayunan Lengan
Siku di tekuk kurang
lebih 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan bersamaan dengan mengangkat paha
dan kaki kanan, sehingga koordinasinya adalah lengan kiri bersamaan dengan kaki
kanan, dan lengan kanan bersamaan dengan kaki kiri.
e. Finish
Tidak ada teknik khusus
gerakan masuk finish dalam jalan cepat. Biasanya jalan terus sampai melewati
garis finish, baru dikendorkan kecepatannya setelah melewati kira-kira tiga
sampai lima meter. Untuk memperoleh langkah-langkah yang benar, maka pemindahan
badan dan kaki satu ke kaki yang lain harus nampak jelas, ini kelihatan pada
gerak panggul. Gerakan ini perlu dilatih agar terbiasa melakukan teknik gerakan
jalan cepat yang benar.
5.
A. Pengertian Penilaian adalah proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil
belajar peserta didik. Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tahun 2005
tentangStandar Nasional Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a. Penilaian hasil
belajar oleh pendidik
b. Penilaian hasil
belajar oleh satuan pendidikan
c. Penilaian hasil
belajar oleh Pemerintah
B.
Penilaian
berfokus pada belajar,
mengajar dan hasil. Ini menyediakan informasi untuk meningkatkan pembelajaran
dan pengajaran. Penilaian merupakan suatu proses interaktif antara mahasiswa
dan fakultas yang menginformasikan fakultas seberapa baik siswa mereka belajar
apa yang mereka ajarkan. Informasi ini digunakan oleh fakultas untuk membuat
perubahan dalam lingkungan belajar, dan dibagi dengan siswa untuk membantu
mereka dalam meningkatkan pembelajaran dan kebiasaan belajar.Informasi ini
berpusat pada peserta didik, tentu saja berbasis, sering anonim, dan tidak
dinilai.
Evaluasi
berfokus pada nilai dan
mungkin mencerminkan komponen kelas selain isi kursus dan tingkat penguasaan.
Ini dapat meliputi diskusi, kerjasama, kehadiran, dan kemampuan verbal.
Pengukuran
Dalam pengukuran ada
batas atau volume apa pun yang sedang diungkapkan sementara di evaluationthere
merupakan penilaian yang sedang dilakukan baik untuk dua purpoes: perbaikan
atau promosi tujuan.
Tes
adalah alat yang
digunakan dalam penilaian pendidikan untuk detetrmine seberapa baik atau buruk
seorang siswa telah menguasai tujuan pembelajaran dalam mata pelajaran
particulaer diajarkan, sedangkan pengukuran grading nilai tes untuk menentukan
siswa, kekuatan dan kelemahan melalui penghargaan tanda dalam bentuk adalah
simbol dengan persentase yang sesuai, maka evaluasi adalah kegiatan penilaian
Asto cuaca judmental adalah mencapai keluar inttended datang atau tidak
sehingga untuk detrmine jalan ke depan.
a.
Tespsikomotor
Lakukanteknikdasarsepaksiladengandua kaki
(kanandankiri) sebanyakmungkin?
b.
Tesafeksi
Mainkanteknikdasarsepaksiladengancarabekerjasamadenganteman
se team?
Mengetahui: Bandung,
27 juni 2012
Kepala SMAN 1 Jampangkulon
Guru matapelajaran
Prof. H.SUWANDA
Drs. ROSIM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar