BAB I
MASALAH-MASALAH
YANG DIHADAPI SELAMA PELAKSANAAN
Program Pengalaman Lapangan atau yang sering disingkat dengan PPL merupakan salah satu kegiatan pendidikan dan pelatihan profesional tenaga pendidik dan kependidikan berkaitan dengan dunia pendidikan terutama sekolah. Pelatihan ini diselenggarakan agar para bakal calon tenaga pendidik dan kependidikan mampu menjalankan tugasnya secara profesional, bertanggung jawab, memiliki dedikasi tinggi, kompeten dan disiplin yang tinggi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam hal pendidikan.
Program Pengalaman Lapangan ini juga merupakan salah satu mata kuliah yang harus dikontrak oleh seluruh mahasiswa yang mengambil program studi pendidikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd). Program Pengalaman Lapangan yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan Cimahi ini merupakan satu program dalam pendidikan prajabatan guru yang dirancang untuk melatih para mahasiswa menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasi, sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya mahasiswa siap untuk mengemban tugas sebagai guru.
Oleh karena itu, Program Pengalaman Lapangan memiliki tujuan utama agar para mahasiswa atau praktikan memperoleh pengalaman dalam hal pendidikan secara faktual di lapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga pendidik yang profesional. Pengalaman yang dimaksud meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam profesi sebagai pendidik serta mampu menerapkannya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan penuh rasa tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi.
MASALAH YANG DIHADAPI
Pada pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan, praktikan ditempatkan di SMK BHAKTI KENCANA Cimahi sejak tanggal 24 Februari sampai dengan Mei 2015. Tidak sedikit pengalaman yang praktikan peroleh selama melaksanakan Program Pengalaman Lapangan, baik dari segi teori yang praktikan pelajari di bangku kuliah maupun pengalaman yang tidak pernah praktikan peroleh dari bangku kuliah.
Dalam pelaksanaan PPL di SMK BHAKTI
KENCANA Cimahi banyak pengalaman yang berharga yang diperoleh oleh praktikan.
Praktikan mendapatkan kesempatan
mempraktekkan teori yang diperoleh dari bangku kuliah. Akan tetapi dalam
melaksanakan kegiatan tersebut praktikan tidak luput dari kendala atau masalah
yang dihadapi karena kenyataan yang terjadi dilapangan adalah masalah yang
sesungguhnya terjadi oleh hal-hal yang selama di bangku kuliah tidak terdapat
atau ditemui.
Adapun masalah atau kendala yang
praktikan hadapi pada saat pelaksanaan PPL, adalah sebagai berikut :
A.
Penyusunan
Rencana Pengajaran
Langkah pertama dalam kegiatan
mengajar melakukan perencanaan atau mempersiapkan pengajaran. Dalam hal ini
penulis melakukan persiapan dalam membuat suatu pelajaran ( Satpel ).
Dengan melihat waktu yang telah
ditetapkan oleh pihak lembaga, setiap orang (individu) wajib melaksanakan
proses pengajaran selama 4 bulan.
B.
Proses
Penampilan dari Pertama dan Terakhir
Setelah
melakukan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, kegiatan yang ke-dua adalah melaksanakan proses penampilan. Proses penampilan merupakan penampilan praktikan saat
melaksanakan proses belajar mengajar baik di dalam kelas atau di lapangan, di mana dalam proses
penampilan ini harus terdapat interaksi
atau hubungan timbal balik antara peserta didik dengan pendidik, antara peserta didik yang satu
dengan peserta didik yang lain, dan antara peserta didik dengan materi
pembelajaran.
Proses penampilan ini membutuhkan kesiapan mental,
kestabilan emosi dan menuntut penguasaan materi, penguasaan kelas serta
kemampuan atau teknik menyampaikan materi sehingga dalam proses belajar
mengajar akan terciptanya
suasana belajar yang kondusif, edukatif, dan komunikatif. Dalam proses belajar
mengajar, praktikan memperoleh kesempatan mengajar di kelas X Farmasi C dan X
Farmasi D dengan mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
dengan bobot waktu 1,5 jam pelajaran dalam satu pekan. Masalah yang dihadapi
pada kegiatan tersebut pada umumnya yaitu :
a. Proses
KBM
b. Penguasaan
kelas / Siswa
Karena hal tersebut merupakan tempat, keadaan dan
lingkunag yang baru bagi prakikan. Penampilan pertama di kelas merupakan
kendala yang paling terasa, namun dengan wawasan,. Kesiapan dan ilmu yang di
dapat dibangku kuliah setelah beberapa kali mengajar, masalah tersebut teratasi
meskipun tidak seluruhnya.
Adapun kesulitan lain yang dihadapi praktikan, yaitu daya
tangkap siswa dan motivasi belajar siswa. Karena setiap individu / anak didik
mempunyai variasi kemampuan dan semangat berbeda-beda, namun demikian masalah
ini merupakan suatu pengalaman yang berarti untuk praktikan agar dapat menyokong
siswa-siswi dalam proses belajar mengajar.
C.
Bimbingan
Belajar / Ekstra Kurikuler
SMK BHAKTI KENCANA Cimahi, mempunyai beberapa kegiatan
ekstra kurikuler, siswa-siswi diharapkan mengukuti kegiatan-kegiatan yang ada
di sekolah, adapun kegiatan ekstra kurikuler yang ada di SMK PGRI 2 Cimahi
adalah sebagai berikut:
a. Kepramukaan
b. Palang
Merah Remaja (PMR)
c. Paskibra
d. Jurnalistik
e. Kesenian
Adapun permasalahan yang dihadapi praktikan dalam
mengikuti kegiatan ekstra kurikuler tersebut berkaitan dengan waktu dan kemampuan
yang dimiliki praktikan terbatas. Tetapi dari seluruh kegiatan ekstra kulikuler
yang di adakan hampir seluruhnya berjalan dengan lancar.
D.
Partisipasi
Dalam Kehidupan Sekolah
Partisipasi dalam kehidupan sekolah
atau tempat latihan yang dapat
dilakukan adalah membina hubungan silaturahmi dengan kepala sekolah, seluruh
dewan guru dan staf pegawai lainnya serta
para peserta didik. Selain melaksanakan proses
belajar mengajar, bimbingan
belajar, dan ekstrakurikuler, praktikan
juga dilibatkan dalam berbagai
kegiatan sekolah, di antaranya
adalah sebagai berikut:
1.
Upacara
Bendera
Upacara
bendera dilaksanakan setiap hari Senin pukul 07.00 sampai dengan pukul 07.40
atau satu jam pelajaran. Dalam pelaksanaan upacara bendera, praktikan tidak hanya
dilibatkan sebagai peserta, namun juga dilibatkan dalam pembina upacara, dan
praktikan merasakan menjadi seorang pembina upacara merupakan hal yang
menyenangkan.
Adapun
masalah yang praktikan hadapi dalam pelaksanaan upacara bendera ini adalah
sulitnya menumbuhkembangkan sikap disiplin kepada peserta didik agar dapat
tepat waktu dalam melaksanakan kegiatan upacara bendera, hal tersebut dapat
dilihat dengan masih adanya peserta didik yang terlambat mengikuti upacara
lebih dari 15 menit upacara bendera dimulai bahkan setelah pembina upacara
menyampaikan amanatnya.
2.
Piket
Harian Sekolah
Kegiatan
piket harian sekolah dilaksanakan bergiliran sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan oleh seluruh para praktikan SMK BHAKTI KENCANA Cimahi, dimana
praktikan melaksanakan piket harian sekolah setiap hari Senin mulai pukul 06.30
sampai dengan 14.15. Kegiatan piket ini merupakan kegiatan yang wajib
dilaksanakan secara bergiliran di luar jam proses belajar mengajar. Adapun
kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan piket harian sekolah
adalah sebagai berikut:
a.
Mencatat dan memberikan
hukuman peserta didik yang terlambat 15 menit setelah bel pertama berbunyi.
b.
Melakukan pengecekan
dan mencatat peserta didik yang tidak hadir dan dewan guru yang tidak masuk
kelas pada jam pelajaran.
c.
Menekan bel jam
upacara, jam masuk, pergantian jam pelajaran, istirahat, dan jam pulang.
d.
Masuk kelas untuk
memberikan tugas kepada peserta didik saat guru yang bersangkutan tidak masuk
kelas.
e.
Mencatat peserta didik
yang meninggalkan kelas untuk beberapa keperluan yang berkaitan dengan kegiatan
sekolah atau izin pulang karena sakit.
f.
Memfasilitasi tamu
ataupun orang tua peserta didik yang membutuhkan informasi berkaitan dengan
sekolah.
g.
Memanggil peserta didik
yang berada di kelas apabila peserta didik yang bersangkutan memiliki keperluan
dengan guru ataupun orang tua.
Adapun
masalah yang praktikan hadapi dalam pelaksanaan piket harian adalah sulitnya
melakukan pengecekan terhadap dewan guru yang memiliki tanggung jawab
mengajar/masuk kelas karena praktikan kurang begitu hapal terhadap seluruh
tenaga pendidik yang memiliki tanggung jawab mengajar/masuk kelas pada setiap
kelas dan jam pelajarannya.
3.
Piket
Perpustakaan
Kegiatan
piket perpustakaan dilaksanakan terpisah dengan piket harian sekolah dan
disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan oleh seluruh para praktikan SMK
BHAKTI KENCANA Cimahi, di mana praktikan melaksanakan piket perpustakaan setiap
hari Selasa mulai pukul 07.00 sampai dengan 12.30. Kegiatan yang harus
dilakukan saat melaksanakan piket perpustakaan adalah sebagai berikut:
a.
Membersihkan ruang
perpustakaan (menyapu, mengepel, dan membersihkan rak buku).
b.
Menyusun dan merapikan
buku berdasarkan jurusan, judul buku, dan kelas.
c.
Melakukan pengecekan
atas kartu perpustakaan peserta didik yang berada di dalam libarary card box berdasarkan kelas dan jurusan.
d.
Menginventarisasi buku
yang masuk dan keluar.
e.
Memperhatikan peserta
didik yang berkunjung ke perpustakaan.
f.
Mencatat peminjaman dan
pengembalian buku pada jurnal yanga telah disediakan oleh pegawai perpustakaan.
g.
Meminta uang denda pada
peserta didik bagi mereka yang mengembalikan buku perpustakaan lebih dari jatuh
tempo yang telah dicatat pada library
card.
Adapun
masalah-masalah yang praktikan hadapi saat melaksanakan piket perpustakaan
adalah sebagai berikut:
a.
Sulitnya menumbuh kembangkan
sikap disiplin pada peserta didik yang meminjam buku dan mengembalikannya tidak
pada tempat yang seharusnya, khususnya jika petugas piket sedang tidak berada
di ruang perpustakaan atau meninggalkan ruangan ketika memiliki keperluan.
b.
Sulitnya
menumbuhkembangkan sikap disiplin kepada peserta didik untuk mengembalikan buku
yang dipinjam tepat pada waktu yang telah ditentukan pada library card.
4.
Kegiatan
Ekstrakurikuler
Dalam
kegiatan ekstrakurikuler, praktikan dilibatkan untuk turut berpartisipasi dalam
proses berjalannya kegiatan ekstrakurikuler dan mengawasi proses berjalannya
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang praktikan ikuti di sini
tentunya menambah pengalaman dan mengulang kembali saat-saat menjadi peserta
didik pada bangku SMP dan SMA.
E.
Proses
Bimbingan
Selama praktikan melaksanakan PPL di
sekolah, banyak sekali kesulitan yang dialami oleh praktikan. Oleh karena itu
praktikan memerlukan bimbingan kepada orang yang sudah berpengalaman
diantaranya guru pamong, dosen pembimbing, dan supervaiser.
1.
Proses
Bimbingan Dengan Guru Pamong
Bimbingan
dengan guru pamong atau dosen luar biasa ini praktikan lakukan berkaitan dengan
pelaksanaan proses belajar mengajar yang mencakup penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran, penyusunan kisi-kisi soal Ujian Tengah Semester,
laporan Program Pelaksanaan Lapangan, dan permasalahan yang berkaitan dengan
peserta didik yang praktikan ajar. Aktivitas bimbingan ini dilaksanakan pada waktu-waktu luang yang dimiliki baik oleh praktikan
maupun guru pamong. Dalam proses bimbingan ini
praktikan banyak memperoleh arahan dan perbaikan-perbaikan untuk penyempurnaan
pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan. Dalam hal ini, guru pamong praktikan
adalah Bapak Erwin Nugraha, S. Pd.
Dalam
hal ini guru pamong sangat berperan dalam proses bimbingan yang berkaitan
dengan proses penampilan, guru pamong selalu mengevaluasi penampilan praktikan
setiap selesai menyampaikan materi dengan cara berdiskusi.
2.
Proses
Bimbingan Dengan Dosen Pembimbing
Seperti
halnya bimbingan dengan guru pamong, praktikan juga melakukan proses bimbingan
dengan dosen pembimbing juga. Banyak sekali hal yang didapat praktikan dalam
proses bimbingan dengan dosen pembimbing yaitu : pengarahan bagaimana
melaksanakan PPL dengan benar dan sesuai sehingga apa yang diharapkan praktikan
dapat dicapai dengan baik.
Dengan
adanya proses pembimbing tersebut sehingga praktikan tidak banyak memahami
hambatan atau kesulitan didalam melaksanakan proses pengajaran atau hal lainnya
3.
Proses
Bimbingan Dengan Supervaiser
Supervisor
dalam pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan ini bertugas mengawasi jalannya
pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan. Proses bimbingan dengan supervisor ini
praktikan lakukan berkaitan dengan pelaksanaan upacara bendera, tata tertib
pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan, sampai kepada penyusunan laporan dan
penetapan jadwal ujian Program Pengalaman Lapangan.
Dalam
proses bimbingan ini praktikan tidak memiliki masalah yang berarti dengan
supervisor karena beliau dapat dengan mudah ditemui setiap saat di ruangan.
BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI
Di
dalam pelaksanaan kegiatan oprasional Program Pengalaman Lapangan (PPL) selama
4 bulan di SMK BHAKTI KENCANA Cimahi banyak sekali masalah yang dihadapi oleh
praktikan.
Dari
seluruh masalah yang timbul, pasti terdapat faktor penyebab yang menyertainya.
Pada uaraian ini, praktikan akan menguraikan faktor-faktor yang menyebabkan
timbulnya masalah-masalah tersebut, antara lain yaitu :
1.
Faktor-faktor
Penyebab Permasalahan Penyusunan Rencana Pembelajaran
Faktor-faktor penyebab permasalahan dari penyusunan
rencana pembelajaran ini diantaranya :
a.
Adanya perbedaan
pendapat tentang dipakai atau tidaknya tujuan khusus dan tujuan umum dalam
membuat RPP.
b.
Faktor-faktor ketidak
tepatan waktu yang telah direncanakan dalam rencana pembelajaran dan kenyataan
pada saat belajar mengajar.
c.
Terkadang tidak mengacu
pada sumber belajar.
2.
Faktor-faktor
Penyebab Permasalahan Proses Penampilan
Faktor-faktor penyebab permasalahan dari penyusunan
rencana pembelajaran ini daiantaranya :
a.
Kurangnya sarana dan
prasarana pendukung yang memadai dalam kegiatan belajar mengajar.
b.
Terdapatnya perbedaan
karakter serta daya tangkap siswa dalam pembelajaran.
c.
Pada saat awal
penampilan, praktikan masih tanggung dan belum bisa membagi waktu.
d.
Kadang rasa percaya
diri dari praktikan ketika memulai jam pelajaran.
e.
Tidak disiplinnya waktu
dan pakaian siswa pada saat waktu pelajaran pendidikan jasmani.
3.
Faktor-Faktor
Penyebab Permasalahan Proses Belajar
Permasalahan
yang dialami praktikan pada saat proses belajar mengajar disebakan oleh :
a.
Dalam suatu pertemuan
siswa membanding-bandingkan penampilan metode, pendekatan yang digunakan oleh
guru tetap disekolah tersebut dan oleh praktikan
b.
Belum memahami karakter
seluruh siswa
c.
Kurangnya pengalaman
terhadap penguasaan kelas
d.
Kadang materi yang
disampaikan belum terkuasai sepenuhnya
e.
Banyak siswa yang
disatukan kelasnya dalam pelajaran olahraga sehingga siswa tidak dapat
berkonsentrasi dalam pelajaran olahraga karena lapangan yang penuh dan melihat
orang lain yang beda guru/praktikan lainnya yang mengajar.
4.
Faktor-Faktor
Penyebab Permasalahan Proses Bimbingan Dengan Guru Pamong, Dosen Pembimbing dan
Supervaiser.
Selama pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) berlangsung
praktikan tidak mengalami hambatan maupun kesulitan dalam proses bimbingan
dengan guru pamong maupun dengan dosen pembimbing PPL, sehingga kegiatan
praktikan dalam melaksanakan PPL berjalan dengan lancar, begitu juga dengan
dosen supervaiser, praktikan tidak mengalami kesulitan dalam bimbingan karena
supervaiser selalu ada di ruangan.
BAB III
UPAYA
PENANGGULANGAN MASALAH
Pada pembahasan sebelumnya praktikan telah menguraikan
masalah serta faktor-faktor penyebabnya, untuk itu sebagai upaya dilakukan
untuk mengatasi masalah tersebut. Hal ini dilakukan baik oleh parkatikan
sendiri maupun berasal dari bimbingan guru pamong, dosen PPL, serta dengan
sesama praktikan.
Upaya-upaya
penanggulangan masalah tersebut adalah :
1.
Penyusunan
Program Rencana Pembelajaran
Upaya yang dilakukan didalam penanggulangan masalah
penyusunan program rencana diantaranya :
a.
Melakukan konsultasi
serta bimbingan dengan guru pamong maupun dosen pembimbing PPL mengenai cara
penulisan prosedur serta bagaimana proses yang baik untuk merumuskan kegiatan
belajar mengajar berkenaan dengan metode dan media yang digunakan agar
menunjang proses belajar mengajar guna terciptanya tujuan yang telah di
tetapkan.
b.
Praktikan juga
melakukan konsultasi tentang pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan guru pamong dan teman-teman sebagai salah satu penunjang materi untuk
kelancaran dan kemantangan
c.
Diluar bimbingan dengan
guru pamong serta dosen pembimbing PPL, praktikan pun sering melakukan diskusi
dengan sesama praktikan lain.
2.
Proses
Penampilan
Upaya penanggulangan untuk mengatasi permasalahan dalam
proses penampilan dikelas praktikan melakukan baerbagai aktivitas diantaranya :
a.
Praktikan
mempelajarinya serta menguasai materi yang akan disampaikan semaksimal mungkin
sebelum memasuki lapangan.
b.
Praktikan menjelaskan
materi dengan lebih jelas dan member contoh serta menanyakan kepada siswa apa
saja yang kurang dapat dipahami.
c.
Berupaya menyesuiakan
materi pelajaran dengan waktu yang tersedia.
d.
Menentukan media serta
alat peraga yang sesuai dan mudah dipahami oleh siswa sehingga dapat menarik
perhatian siswa.
e.
Selalu melakukan
pendekatan kepada siswa untuk mengetahui kekurangan praktikan dalam
menyampaikan materi.
f.
Sering menggunakan
metode dan pendekatan seperti dengan games atau permainan agar siswa tidak
jenuh dan membosankan selama proses belajar mengajar berlangsung.
3.
Proses
Belajar Mengajar
Upaya
penanggulangan dalam proses belajar mengajara, praktikan harus mampu menguasai
kelas dan menguasai materi yang akan diberikan kepada siswa, memahami karakter
serta tingkah laku siswa, agar dapat mengarahkan siswa pada situasi belajar
yang kondusif. Pada posisi ini praktikan berperan sebagai pembimbing, pengarah
sekaligus monitor dalam kegiatan belajar mengajar.
4.
Bimbingan
Belajar dan Ekstrakurikuler
Upaya penganggulangan yang dilakukan praktikan dalam
mengatasi masalah proses bimbingan belajar adalah dengan berusaha menyesuiakan
diri demgan kondisi ada di sekolah, sedangkan pada kegiatan ekstrakurikuler
praktikan berusaha untuk menyesuiakan diri dengan fasilitas dan kemampuan yang
praktikan kuasai serta selalu memberikan motivasi kepada siswa.
5.
Partisipasi
Dalam Kehidupan Sekolah
Upaya penanggulangan untuk mengatasi masalah dalam
partisipasi dalam kehidupan sekolah diantaranya adalah :
a.
Selalu melakukan
sosialisasi dengan kepala sekolah, guru-guru, staf-staf sekolah, serta
siswa-siswi disekolah itu sendiri.
b.
Mencari informasi serta
mengikuti kegiatan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh sekolah.
6.
Proses
Bimbingan Dengan Guru Pamong, Dosen Pembimbing PPL, Dan Suvervisor
a.
Upaya penanggulangan
masalah mengenai bimbingan dengan guru pamong adalah praktikan selalu berusaha
untuk tidak kehilangan komunikasi sehingga frequensi pertemuan kurang,
praktikan masih bisa menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti dalam proses
kegiatan belajar mengajar maupun dalam kehidupan disekolah.
b.
Upaya penanggulangan
maslah mengenai bimbingan dengan dosen pembimbing PPL adalah praktikan berusaha
menyesuaikan waktu bimbingan dengan dosen pembimbing PPL.
c.
Upaya penanggulangan
masalah mengenai bimbingan dengan supervaiser mengunjungi sekolah untuk melihat
ada tidaknya dosen pembimbing mengunjungi sekolah, menanyakan sekolah apa saja
kesulitannya yang dialami secara keseluruhan selama PPL berlangsung.
BAB
IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
KESIMPULAN
Pelaksanaan PPL semester genap tahun
ajaran 2014-2015 STKIP Pasundan Cimahi dilaksanakan mulai bulan Februari sampai
dengan bulan Mei tahun 2015. Pelaksanaan PPL ini tersebar disekolah-sekolah lanjutan
Tingkat atas dan Sekolah Menengah Kejuruan yang tersebar di kota cimahi dan
sekitarnya.
Setiap mahasiswa STKIP Pasundan
Cimahi diwajibkan mengikuti latihan praktek keguruan atau praktek mengajar
melalui Praktek Pengalaman Lapangna (PPL).
Setelah penulis melaksanakan Praktek
Pengalaman Lapngan (PPL), dan berdasarkan hasil dari kegiatan tersebut di SMK
BHAKTI KENCANA Cimahi, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :
1.
Praktikan dapat
memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan profil guru yang
sebenarnya untuk bekal kelak terjun ke lapangan.
2.
Praktikan memperoleh
gambaran mengenai keadaan serta masalah yang dihadapi oleh sekolah dalam rangka
proses belajar mengajar.
3.
Kesesuaian antara
program pengajaran, materi, metode dan media serta pola evaluasi mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap kegiatan belajar mengajar.
4.
Hubungan yang harmonis
insfrastruktur, anrata Kepala Sekolah, Guru, Siswa, Karyawan dan petugas
lainnya dapat membantu lancarnya proses kegiatan belajar mengajar di lingkungan
sekolah.
5.
Penerimaan Kepala
Sekolah, Guru, Siswa, dan Karyawan sangat baik dan hakl ini membantu praktikan
dapat melaksanakan kegiata selama PPL dengan baik.
6.
Arahan dan bimbingan
dari Dosen Pembimbing dan Guru Pamong kepada praktikan membuat praktikan
mengetahui kekurangan yang ada selama PPL sehingga dapat terus melakukan
perbaikan agar dapat menjadi lebih baik.
SARAN
Terhadap UPT PPL STKIP Pasundan Cimahi, diusahakan agar
lebih meningkatkan koordinasi antara UPT PPL dengan pihak sekolah diusahakan
adanya frekuensi kunjungan ke sekolah. SMK BHAKTI KENCANA Cimahi sebagai
lembaga pendidikan kejuruan yang mempersiapkan para lulusannya agar memiliki
keahlian dan leterampilan yang siap pakai, lebih meningkatkan kualitas sistem
dan perangkat pendukung pengajaran dan metode pengajaran yang ada :
Bagi SMK PGRI 2 Cimahi
a. Sebagai
lembaga pendidikan keguruan yang mempersiapkan para lulusannya menjadi tenaga
kerja yang terampil dan siap pakai, minat serta peserta diklat harus lebih
diperhatikan.
b. Sebagai
sekolah yang memiliki prestasi yang baik, perlu diperhatikan dengan dukungan
yang baik pula dari setiap komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan
pendidikan.
c. Hendaknya
sekolah lebih responsive terhadap masalah-masalah yang dihadapi praktikan.
d. Mengerti
posisi dan kedudukan guru praktikan dengan menjadikannya sebagai warga dan
bagian dari sekolah yang turut terlibat dalam proses peningkatan mutu
pendidikan disekolah walaupun pada waktu yang cukup singkat.
Bagi
Praktikan
a. Ikut
aktif dalam setiap kegiatan dan membina tali silaturahmi dengan seluruh
aktivitas di sekolah.
b. Hendaknya
Program Pengalaman Lapangan (PPL) dijadikan pengalaman untuk menjalankan
tugasnya menjadi seorang tenaga pendidik yang sesungguhnya di masa yang akan
datang.
c. Praktikan
hendaknya lebih meningkatkan kemampuan, pengetahuan, serta bertanggung jawab
dan peduli terhadap permasalahan yang dihadapi oleh siswa.
d. Praktikan
hendaknya bertanggung jawab dengan tugas-tugas yang di berikan oleh sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar