Selasa, 14 April 2015

program pengalaman lapangan PPL SUWANDA JAMPANG



BAB I
MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI SELAMA PELAKSANAAN

Program Pengalaman Lapangan atau yang sering disingkat dengan PPL merupakan salah satu kegiatan pendidikan dan pelatihan profesional tenaga pendidik dan kependidikan berkaitan dengan dunia pendidikan terutama sekolah. Pelatihan ini diselenggarakan agar para bakal calon tenaga pendidik dan kependidikan mampu menjalankan tugasnya secara profesional, bertanggung jawab, memiliki dedikasi tinggi, kompeten dan disiplin yang tinggi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam hal pendidikan.

Program Pengalaman Lapangan ini juga merupakan salah satu mata kuliah yang harus dikontrak oleh seluruh mahasiswa yang mengambil program studi pendidikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd). Program Pengalaman Lapangan yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan Cimahi ini merupakan satu program dalam pendidikan prajabatan guru yang dirancang untuk melatih para mahasiswa menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasi, sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya mahasiswa siap untuk mengemban tugas sebagai guru.

Oleh karena itu, Program Pengalaman Lapangan memiliki tujuan utama agar para mahasiswa  atau praktikan memperoleh pengalaman dalam hal pendidikan secara faktual di lapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga pendidik yang profesional. Pengalaman yang dimaksud meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam profesi sebagai pendidik serta mampu menerapkannya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan penuh rasa tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi.

MASALAH YANG DIHADAPI

Pada pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan, praktikan ditempatkan di SMK BHAKTI KENCANA Cimahi sejak tanggal 24 Februari sampai dengan Mei 2015. Tidak sedikit pengalaman yang praktikan peroleh selama melaksanakan Program Pengalaman Lapangan, baik dari segi teori yang praktikan pelajari di bangku kuliah maupun pengalaman yang tidak pernah praktikan peroleh dari bangku kuliah.

          Dalam pelaksanaan PPL di SMK BHAKTI KENCANA Cimahi banyak pengalaman yang berharga yang diperoleh oleh praktikan. Praktikan mendapatkan kesempatan  mempraktekkan teori yang diperoleh dari bangku kuliah. Akan tetapi dalam melaksanakan kegiatan tersebut praktikan tidak luput dari kendala atau masalah yang dihadapi karena kenyataan yang terjadi dilapangan adalah masalah yang sesungguhnya terjadi oleh hal-hal yang selama di bangku kuliah tidak terdapat atau ditemui.
            Adapun masalah atau kendala yang praktikan hadapi pada saat pelaksanaan PPL, adalah sebagai berikut :

A.    Penyusunan Rencana Pengajaran
            Langkah pertama dalam kegiatan mengajar melakukan perencanaan atau mempersiapkan pengajaran. Dalam hal ini penulis melakukan persiapan dalam membuat suatu pelajaran ( Satpel ).
            Dengan melihat waktu yang telah ditetapkan oleh pihak lembaga, setiap orang (individu) wajib melaksanakan proses pengajaran selama 4 bulan.
B.     Proses Penampilan dari Pertama dan Terakhir
Setelah melakukan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, kegiatan yang ke-dua adalah melaksanakan proses penampilan. Proses penampilan merupakan penampilan praktikan saat melaksanakan proses belajar mengajar baik di dalam kelas atau di lapangan, di mana dalam proses penampilan ini harus terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antara peserta didik dengan pendidik, antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain, dan antara peserta didik dengan materi pembelajaran.
Proses penampilan ini membutuhkan kesiapan mental, kestabilan emosi dan menuntut penguasaan materi, penguasaan kelas serta kemampuan atau teknik menyampaikan materi sehingga dalam proses belajar mengajar akan terciptanya suasana belajar yang kondusif, edukatif, dan komunikatif. Dalam proses belajar mengajar, praktikan memperoleh kesempatan mengajar di kelas X Farmasi C dan X Farmasi D dengan mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dengan bobot waktu 1,5 jam pelajaran dalam satu pekan. Masalah yang dihadapi pada kegiatan tersebut pada umumnya yaitu :

a.       Proses KBM
b.      Penguasaan kelas / Siswa
            Karena hal tersebut merupakan tempat, keadaan dan lingkunag yang baru bagi prakikan. Penampilan pertama di kelas merupakan kendala yang paling terasa, namun dengan wawasan,. Kesiapan dan ilmu yang di dapat dibangku kuliah setelah beberapa kali mengajar, masalah tersebut teratasi meskipun tidak seluruhnya.
            Adapun kesulitan lain yang dihadapi praktikan, yaitu daya tangkap siswa dan motivasi belajar siswa. Karena setiap individu / anak didik mempunyai variasi kemampuan dan semangat berbeda-beda, namun demikian masalah ini merupakan suatu pengalaman yang berarti untuk praktikan agar dapat menyokong siswa-siswi dalam proses belajar mengajar.
C.    Bimbingan Belajar / Ekstra Kurikuler
            SMK BHAKTI KENCANA Cimahi, mempunyai beberapa kegiatan ekstra kurikuler, siswa-siswi diharapkan mengukuti kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah, adapun kegiatan ekstra kurikuler yang ada di SMK PGRI 2 Cimahi adalah sebagai berikut:
a.       Kepramukaan
b.      Palang Merah Remaja (PMR)
c.       Paskibra
d.      Jurnalistik
e.       Kesenian
            Adapun permasalahan yang dihadapi praktikan dalam mengikuti kegiatan ekstra kurikuler tersebut berkaitan dengan waktu dan kemampuan yang dimiliki praktikan terbatas. Tetapi dari seluruh kegiatan ekstra kulikuler yang di adakan hampir seluruhnya berjalan dengan lancar.
D.    Partisipasi Dalam Kehidupan Sekolah
Partisipasi dalam kehidupan sekolah atau tempat latihan yang dapat dilakukan adalah membina hubungan silaturahmi dengan kepala sekolah, seluruh dewan guru dan staf pegawai lainnya serta para peserta didik. Selain melaksanakan proses belajar  mengajar, bimbingan belajar, dan ekstrakurikuler, praktikan juga dilibatkan dalam berbagai kegiatan sekolah, di antaranya adalah sebagai berikut:
1.                  Upacara Bendera
            Upacara bendera dilaksanakan setiap hari Senin pukul 07.00 sampai dengan pukul 07.40 atau satu jam pelajaran. Dalam pelaksanaan upacara bendera, praktikan tidak hanya dilibatkan sebagai peserta, namun juga dilibatkan dalam pembina upacara, dan praktikan merasakan menjadi seorang pembina upacara merupakan hal yang menyenangkan.
Adapun masalah yang praktikan hadapi dalam pelaksanaan upacara bendera ini adalah sulitnya menumbuhkembangkan sikap disiplin kepada peserta didik agar dapat tepat waktu dalam melaksanakan kegiatan upacara bendera, hal tersebut dapat dilihat dengan masih adanya peserta didik yang terlambat mengikuti upacara lebih dari 15 menit upacara bendera dimulai bahkan setelah pembina upacara menyampaikan amanatnya.
2.                  Piket Harian Sekolah
Kegiatan piket harian sekolah dilaksanakan bergiliran sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh seluruh para praktikan SMK BHAKTI KENCANA Cimahi, dimana praktikan melaksanakan piket harian sekolah setiap hari Senin mulai pukul 06.30 sampai dengan 14.15. Kegiatan piket ini merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan secara bergiliran di luar jam proses belajar mengajar. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan piket harian sekolah adalah sebagai berikut:
a.                   Mencatat dan memberikan hukuman peserta didik yang terlambat 15 menit setelah bel pertama berbunyi.
b.             Melakukan pengecekan dan mencatat peserta didik yang tidak hadir dan dewan guru yang tidak masuk kelas pada jam pelajaran.
c.              Menekan bel jam upacara, jam masuk, pergantian jam pelajaran, istirahat, dan jam pulang.
d.             Masuk kelas untuk memberikan tugas kepada peserta didik saat guru yang bersangkutan tidak masuk kelas.
e.              Mencatat peserta didik yang meninggalkan kelas untuk beberapa keperluan yang berkaitan dengan kegiatan sekolah atau izin pulang karena sakit.
f.              Memfasilitasi tamu ataupun orang tua peserta didik yang membutuhkan informasi berkaitan dengan sekolah.
g.             Memanggil peserta didik yang berada di kelas apabila peserta didik yang bersangkutan memiliki keperluan dengan guru ataupun orang tua.
Adapun masalah yang praktikan hadapi dalam pelaksanaan piket harian adalah sulitnya melakukan pengecekan terhadap dewan guru yang memiliki tanggung jawab mengajar/masuk kelas karena praktikan kurang begitu hapal terhadap seluruh tenaga pendidik yang memiliki tanggung jawab mengajar/masuk kelas pada setiap kelas dan jam pelajarannya.
3.                  Piket Perpustakaan
Kegiatan piket perpustakaan dilaksanakan terpisah dengan piket harian sekolah dan disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan oleh seluruh para praktikan SMK BHAKTI KENCANA Cimahi, di mana praktikan melaksanakan piket perpustakaan setiap hari Selasa mulai pukul 07.00 sampai dengan 12.30. Kegiatan yang harus dilakukan saat melaksanakan piket perpustakaan adalah sebagai berikut:
a.         Membersihkan ruang perpustakaan (menyapu, mengepel, dan membersihkan rak buku).
b.        Menyusun dan merapikan buku berdasarkan jurusan, judul buku, dan kelas.
c.         Melakukan pengecekan atas kartu perpustakaan peserta didik yang berada di dalam libarary card box berdasarkan kelas dan jurusan.
d.        Menginventarisasi buku yang masuk dan keluar.
e.         Memperhatikan peserta didik yang berkunjung ke perpustakaan.
f.         Mencatat peminjaman dan pengembalian buku pada jurnal yanga telah disediakan oleh pegawai perpustakaan.
g.        Meminta uang denda pada peserta didik bagi mereka yang mengembalikan buku perpustakaan lebih dari jatuh tempo yang telah dicatat pada library card.
Adapun masalah-masalah yang praktikan hadapi saat melaksanakan piket perpustakaan adalah sebagai berikut:
a.         Sulitnya menumbuh kembangkan sikap disiplin pada peserta didik yang meminjam buku dan mengembalikannya tidak pada tempat yang seharusnya, khususnya jika petugas piket sedang tidak berada di ruang perpustakaan atau meninggalkan ruangan ketika memiliki keperluan.
b.        Sulitnya menumbuhkembangkan sikap disiplin kepada peserta didik untuk mengembalikan buku yang dipinjam tepat pada waktu yang telah ditentukan pada library card.
4.                  Kegiatan Ekstrakurikuler
Dalam kegiatan ekstrakurikuler, praktikan dilibatkan untuk turut berpartisipasi dalam proses berjalannya kegiatan ekstrakurikuler dan mengawasi proses berjalannya kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang praktikan ikuti di sini tentunya menambah pengalaman dan mengulang kembali saat-saat menjadi peserta didik pada bangku SMP dan SMA.
E.                 Proses Bimbingan
            Selama praktikan melaksanakan PPL di sekolah, banyak sekali kesulitan yang dialami oleh praktikan. Oleh karena itu praktikan memerlukan bimbingan kepada orang yang sudah berpengalaman diantaranya guru pamong, dosen pembimbing, dan supervaiser.
1.                  Proses Bimbingan Dengan Guru Pamong
Bimbingan dengan guru pamong atau dosen luar biasa ini praktikan lakukan berkaitan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar yang mencakup penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, penyusunan kisi-kisi soal Ujian Tengah Semester, laporan Program Pelaksanaan Lapangan, dan permasalahan yang berkaitan dengan peserta didik yang praktikan ajar. Aktivitas bimbingan ini dilaksanakan pada waktu-waktu luang yang dimiliki baik oleh praktikan maupun guru pamong. Dalam proses bimbingan ini praktikan banyak memperoleh arahan dan perbaikan-perbaikan untuk penyempurnaan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan. Dalam hal ini, guru pamong praktikan adalah Bapak Erwin Nugraha, S. Pd.
Dalam hal ini guru pamong sangat berperan dalam proses bimbingan yang berkaitan dengan proses penampilan, guru pamong selalu mengevaluasi penampilan praktikan setiap selesai menyampaikan materi dengan cara berdiskusi.
2.                  Proses Bimbingan Dengan Dosen Pembimbing
Seperti halnya bimbingan dengan guru pamong, praktikan juga melakukan proses bimbingan dengan dosen pembimbing juga. Banyak sekali hal yang didapat praktikan dalam proses bimbingan dengan dosen pembimbing yaitu : pengarahan bagaimana melaksanakan PPL dengan benar dan sesuai sehingga apa yang diharapkan praktikan dapat dicapai dengan baik.
Dengan adanya proses pembimbing tersebut sehingga praktikan tidak banyak memahami hambatan atau kesulitan didalam melaksanakan proses pengajaran atau hal lainnya
3.                  Proses Bimbingan Dengan Supervaiser
Supervisor dalam pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan ini bertugas mengawasi jalannya pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan. Proses bimbingan dengan supervisor ini praktikan lakukan berkaitan dengan pelaksanaan upacara bendera, tata tertib pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan, sampai kepada penyusunan laporan dan penetapan jadwal ujian Program Pengalaman Lapangan.
Dalam proses bimbingan ini praktikan tidak memiliki masalah yang berarti dengan supervisor karena beliau dapat dengan mudah ditemui setiap saat di ruangan.










BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI
Di dalam pelaksanaan kegiatan oprasional Program Pengalaman Lapangan (PPL) selama 4 bulan di SMK BHAKTI KENCANA Cimahi banyak sekali masalah yang dihadapi oleh praktikan.
Dari seluruh masalah yang timbul, pasti terdapat faktor penyebab yang menyertainya. Pada uaraian ini, praktikan akan menguraikan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah-masalah tersebut, antara lain yaitu :
1.                  Faktor-faktor Penyebab Permasalahan Penyusunan Rencana Pembelajaran
            Faktor-faktor penyebab permasalahan dari penyusunan rencana pembelajaran ini diantaranya :
a.         Adanya perbedaan pendapat tentang dipakai atau tidaknya tujuan khusus dan tujuan umum dalam membuat RPP.
b.        Faktor-faktor ketidak tepatan waktu yang telah direncanakan dalam rencana pembelajaran dan kenyataan pada saat belajar mengajar.
c.         Terkadang tidak mengacu pada sumber belajar.
2.                  Faktor-faktor Penyebab Permasalahan Proses Penampilan
            Faktor-faktor penyebab permasalahan dari penyusunan rencana pembelajaran ini daiantaranya :
a.         Kurangnya sarana dan prasarana pendukung yang memadai dalam kegiatan belajar mengajar.
b.        Terdapatnya perbedaan karakter serta daya tangkap siswa dalam pembelajaran.
c.         Pada saat awal penampilan, praktikan masih tanggung dan belum bisa membagi waktu.
d.        Kadang rasa percaya diri dari praktikan ketika memulai jam pelajaran.
e.         Tidak disiplinnya waktu dan pakaian siswa pada saat waktu pelajaran pendidikan jasmani.
3.                  Faktor-Faktor Penyebab Permasalahan Proses Belajar
Permasalahan yang dialami praktikan pada saat proses belajar mengajar disebakan oleh :
a.         Dalam suatu pertemuan siswa membanding-bandingkan penampilan metode, pendekatan yang digunakan oleh guru tetap disekolah tersebut dan oleh praktikan
b.        Belum memahami karakter seluruh siswa
c.         Kurangnya pengalaman terhadap penguasaan kelas
d.        Kadang materi yang disampaikan belum terkuasai sepenuhnya
e.         Banyak siswa yang disatukan kelasnya dalam pelajaran olahraga sehingga siswa tidak dapat berkonsentrasi dalam pelajaran olahraga karena lapangan yang penuh dan melihat orang lain yang beda guru/praktikan lainnya yang mengajar.

4.                  Faktor-Faktor Penyebab Permasalahan Proses Bimbingan Dengan Guru Pamong, Dosen Pembimbing dan Supervaiser.
            Selama pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) berlangsung praktikan tidak mengalami hambatan maupun kesulitan dalam proses bimbingan dengan guru pamong maupun dengan dosen pembimbing PPL, sehingga kegiatan praktikan  dalam melaksanakan PPL  berjalan dengan lancar, begitu juga dengan dosen supervaiser, praktikan tidak mengalami kesulitan dalam bimbingan karena supervaiser selalu ada di ruangan.














BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH
            Pada pembahasan sebelumnya praktikan telah menguraikan masalah serta faktor-faktor penyebabnya, untuk itu sebagai upaya dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Hal ini dilakukan baik oleh parkatikan sendiri maupun berasal dari bimbingan guru pamong, dosen PPL, serta dengan sesama praktikan.
Upaya-upaya penanggulangan masalah tersebut adalah :
1.                  Penyusunan Program Rencana Pembelajaran
            Upaya yang dilakukan didalam penanggulangan masalah penyusunan program rencana diantaranya :
a.                   Melakukan konsultasi serta bimbingan dengan guru pamong maupun dosen pembimbing PPL mengenai cara penulisan prosedur serta bagaimana proses yang baik untuk merumuskan kegiatan belajar mengajar berkenaan dengan metode dan media yang digunakan agar menunjang proses belajar mengajar guna terciptanya tujuan yang telah di tetapkan.
b.                  Praktikan juga melakukan konsultasi tentang pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan guru pamong dan teman-teman sebagai salah satu penunjang materi untuk kelancaran dan kemantangan
c.                   Diluar bimbingan dengan guru pamong serta dosen pembimbing PPL, praktikan pun sering melakukan diskusi dengan sesama praktikan lain.


2.                  Proses Penampilan
            Upaya penanggulangan untuk mengatasi permasalahan dalam proses penampilan dikelas praktikan melakukan baerbagai aktivitas diantaranya :
a.                   Praktikan mempelajarinya serta menguasai materi yang akan disampaikan semaksimal mungkin sebelum memasuki lapangan.
b.                  Praktikan menjelaskan materi dengan lebih jelas dan member contoh serta menanyakan kepada siswa apa saja yang kurang dapat dipahami.
c.                   Berupaya menyesuiakan materi pelajaran dengan waktu yang tersedia.
d.                  Menentukan media serta alat peraga yang sesuai dan mudah dipahami oleh siswa sehingga dapat menarik perhatian siswa.
e.                   Selalu melakukan pendekatan kepada siswa untuk mengetahui kekurangan praktikan dalam menyampaikan materi.
f.                   Sering menggunakan metode dan pendekatan seperti dengan games atau permainan agar siswa tidak jenuh dan membosankan selama proses belajar mengajar berlangsung.
3.                  Proses Belajar Mengajar
Upaya penanggulangan dalam proses belajar mengajara, praktikan harus mampu menguasai kelas dan menguasai materi yang akan diberikan kepada siswa, memahami karakter serta tingkah laku siswa, agar dapat mengarahkan siswa pada situasi belajar yang kondusif. Pada posisi ini praktikan berperan sebagai pembimbing, pengarah sekaligus monitor dalam kegiatan belajar mengajar.


4.                  Bimbingan Belajar dan Ekstrakurikuler
            Upaya penganggulangan yang dilakukan praktikan dalam mengatasi masalah proses bimbingan belajar adalah dengan berusaha menyesuiakan diri demgan kondisi ada di sekolah, sedangkan pada kegiatan ekstrakurikuler praktikan berusaha untuk menyesuiakan diri dengan fasilitas dan kemampuan yang praktikan kuasai serta selalu memberikan motivasi kepada siswa.
5.                  Partisipasi Dalam Kehidupan Sekolah
            Upaya penanggulangan untuk mengatasi masalah dalam partisipasi dalam kehidupan sekolah diantaranya adalah :
a.                   Selalu melakukan sosialisasi dengan kepala sekolah, guru-guru, staf-staf sekolah, serta siswa-siswi disekolah itu sendiri.
b.                  Mencari informasi serta mengikuti kegiatan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh sekolah.
6.                  Proses Bimbingan Dengan Guru Pamong, Dosen Pembimbing PPL, Dan Suvervisor
a.                   Upaya penanggulangan masalah mengenai bimbingan dengan guru pamong adalah praktikan selalu berusaha untuk tidak kehilangan komunikasi sehingga frequensi pertemuan kurang, praktikan masih bisa menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti dalam proses kegiatan belajar mengajar maupun dalam kehidupan disekolah.
b.                  Upaya penanggulangan maslah mengenai bimbingan dengan dosen pembimbing PPL adalah praktikan berusaha menyesuaikan waktu bimbingan dengan dosen pembimbing PPL.
c.                   Upaya penanggulangan masalah mengenai bimbingan dengan supervaiser mengunjungi sekolah untuk melihat ada tidaknya dosen pembimbing mengunjungi sekolah, menanyakan sekolah apa saja kesulitannya yang dialami secara keseluruhan selama PPL berlangsung.















BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
            Pelaksanaan PPL semester genap tahun ajaran 2014-2015 STKIP Pasundan Cimahi dilaksanakan mulai bulan Februari sampai dengan bulan Mei tahun 2015. Pelaksanaan PPL ini tersebar disekolah-sekolah lanjutan Tingkat atas dan Sekolah Menengah Kejuruan yang tersebar di kota cimahi dan sekitarnya.
            Setiap mahasiswa STKIP Pasundan Cimahi diwajibkan mengikuti latihan praktek keguruan atau praktek mengajar melalui Praktek Pengalaman Lapangna (PPL).
            Setelah penulis melaksanakan Praktek Pengalaman Lapngan (PPL), dan berdasarkan hasil dari kegiatan tersebut di SMK BHAKTI KENCANA Cimahi, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :
1.                  Praktikan dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan profil guru yang sebenarnya untuk bekal kelak terjun ke lapangan.
2.                  Praktikan memperoleh gambaran mengenai keadaan serta masalah yang dihadapi oleh sekolah dalam rangka proses belajar mengajar.
3.                  Kesesuaian antara program pengajaran, materi, metode dan media serta pola evaluasi mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kegiatan belajar mengajar.
4.                  Hubungan yang harmonis insfrastruktur, anrata Kepala Sekolah, Guru, Siswa, Karyawan dan petugas lainnya dapat membantu lancarnya proses kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah.
5.                  Penerimaan Kepala Sekolah, Guru, Siswa, dan Karyawan sangat baik dan hakl ini membantu praktikan dapat melaksanakan kegiata selama PPL dengan baik.
6.                  Arahan dan bimbingan dari Dosen Pembimbing dan Guru Pamong kepada praktikan membuat praktikan mengetahui kekurangan yang ada selama PPL sehingga dapat terus melakukan perbaikan agar dapat menjadi lebih baik.

SARAN
            Terhadap UPT PPL STKIP Pasundan Cimahi, diusahakan agar lebih meningkatkan koordinasi antara UPT PPL dengan pihak sekolah diusahakan adanya frekuensi kunjungan ke sekolah. SMK BHAKTI KENCANA Cimahi sebagai lembaga pendidikan kejuruan yang mempersiapkan para lulusannya agar memiliki keahlian dan leterampilan yang siap pakai, lebih meningkatkan kualitas sistem dan perangkat pendukung pengajaran dan metode pengajaran yang ada :
Bagi SMK PGRI 2 Cimahi
a.    Sebagai lembaga pendidikan keguruan yang mempersiapkan para lulusannya menjadi tenaga kerja yang terampil dan siap pakai, minat serta peserta diklat harus lebih diperhatikan.
b.    Sebagai sekolah yang memiliki prestasi yang baik, perlu diperhatikan dengan dukungan yang baik pula dari setiap komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan.
c.    Hendaknya sekolah lebih responsive terhadap masalah-masalah yang dihadapi praktikan.
d.   Mengerti posisi dan kedudukan guru praktikan dengan menjadikannya sebagai warga dan bagian dari sekolah yang turut terlibat dalam proses peningkatan mutu pendidikan disekolah walaupun pada waktu yang cukup singkat.

Bagi Praktikan
a.    Ikut aktif dalam setiap kegiatan dan membina tali silaturahmi dengan seluruh aktivitas di sekolah.
b.    Hendaknya Program Pengalaman Lapangan (PPL) dijadikan pengalaman untuk menjalankan tugasnya menjadi seorang tenaga pendidik yang sesungguhnya di masa yang akan datang.
c.    Praktikan hendaknya lebih meningkatkan kemampuan, pengetahuan, serta bertanggung jawab dan peduli terhadap permasalahan yang dihadapi oleh siswa.
d.   Praktikan hendaknya bertanggung jawab dengan tugas-tugas yang di berikan oleh sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar