Selasa, 14 April 2015

PROPOSAL PERBANDINGAN PERILAKU SOSIAL MAHASISWI YANG MENGIKUTI KEGIATAN UNIT KEGIATAN MAHASISWA PENCINTA ALAM PASUNDAN (PAPAS) DENGAN UNIT KEGIATAN MAHASISWA PUTSAL PUTRI DI STKIP PASUNDAN CIMAHI



PROPOSAL
PERBANDINGAN PERILAKU SOSIAL MAHASISWI YANG MENGIKUTI KEGIATAN UNIT KEGIATAN MAHASISWA PENCINTA ALAM PASUNDAN (PAPAS) DENGAN UNIT KEGIATAN MAHASISWA PUTSAL PUTRI DI STKIP PASUNDAN CIMAHI
A.           Latar Belakang Masalah
STKIP Pasundan Cimahi merupakan suatu lembaga yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan kejenjang lebih tinggi dengan menghasilkan mahasiswa yang lebih aktif, kreatif, cerdas dan berbudi pekerti.Pendidikan yang diprogramkan di Sekolah Perguruan tinggi dengan melalui tiga jurusan yaitu Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR), Bahasa Inggris dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).Lembaga STKIP Pasundan Cimahi memiliki oraganisasi kemahasiswaan seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa (HIMA) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi yang biasa disingkat prodi PJKR adalah salah satu program studi dibawah Jurusan Pendidikan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan. Prodi PJKR merupakan salah satu prodi yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan bidang pendidikan terutama dalam penyediaan tenaga keolahragaan dilingkungan sekolah atau guru pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan.Namun, dalam pelaksanaannya pengajaran pendidikan jasmani berjalan belum efektif seperti yang diharapkan.Pembelajaran pendidikan jasmani cenderung tradisional. Model pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus terpusat pada guru tetap pada siswa. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi pada perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model pengajaran pendidikan jasmani yang efektif perlu dipahami oleh mereka yang hendak mengajar pendidikan jasmani.
Pengertian pendidikan jasmani sering dikaburkan dengan konsep lain. Konsep.Itu menyamakan pendidikan jasmani dengan setiap usaha atau kegiatan yang mengarah pada pengembangan organ-organ tubuh manusia (body building), kesegaran jasmani (physical fitness), kegiatan fisik (physical activities), dan pengembangan keterampilan (skill development).Pengertian itu memberikan pandangan yang sempit dan menyesatkan arti pendidikan jasmani yang sebenarnya.Walaupun memang benar aktivitas fisik itu mempunyai tujuan tertentu, namun karena tidak dikaitkan dengan tujuan pendidikan, maka kegiatan itu tidak mengandung unsur-unsur pedagogik.
Pendidikan jasmani bukan hanya merupakan aktivitas pengembangan fisik secara terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum (general education). Sudah barang tentu proses tersebut dilakukan dengan sadar dan melibatkan interaksi sistematik antar pelakunya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Bagaimanakah definisi pendidikan yang kita anut? Adanya perbedaan pengertian itu pendidikan jasmani dengan istilah-istilah lain seperti gerak badan, aktivitas fisik, kesegaran jasmani, dan olahraga hendaknya tidak menimbulkan polemik yang menyesatkan.Perbedaan pendapat itu sesuatu yang wajar, yang terpenting seseorang harus melakukan pembatasan pengertian yang dianut secara jelas dan konsisten apabila membicarakan atau menuliskan berbagai istilah itu sehingga tidak rancu.
Menurut Suharno HP (1986:33) Mengemukakan bahwa:
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah lembaga kemahasiswaan ditingkat universitas tempat berhimpunnya para mahasiswa yang memiliki kesamaan kegemaran, kreatifitas dan orientasi aktivitas penyaluran kegiatan ekstrakurikurer di dalam kampus.
Melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), para mahasiswa yang terhimpun didalamnya beraktivitas menyalurkan bakat dan kegemaran serta kreativitasnya sebagai upaya untuk mengembangkan potensi diri. Serta diharapkan mampu menggali, mengembangkan dan membangun potensi yang dimilikinya guna melengkapi prestasi kegiatan kurikuler yang diterima didalam ruang kelas, labolatorium dan di luar kelas.
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencinta Alam Pasundan Cimahi adalah suatu kegiatan/wadah yang bertujuan membina mahasiswanya untuk melestarikan alam yang ada disekitar kita dikampus maupun diluar wilayah kampus, Unit Kegiatann Mahasiswa (UKM) ini juga memiliki anggota yang telah mencakup jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR), Bahasa Inggris, dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
Menurut seorang john martin dari amerika yang ditulis dalam bukunya berjudul the modern dance, tari adalah gerak.Lebih lanjut dijelaskan bahwa gerak adalah subtansi dari tari merupakan pengalaman fisik yang sangat elementer dari kehidupan manusia.Gerak bukan hanya terdapat pada seluruh tubuh manusia dalam menghayati kehidupan, tetapi juga merupakan ekspresi dari segala pengalaman emosi manusia.
Menurut soedarsono, tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak ritmis yang indah.Selanjutnya dikatakan bahwa gerak-gerak ritmis dalam tari itu merupakan substansi dasar tari, namun bila gerak ritmis itu adalah gerak keseharian atau gerak natural maka belum dapat dikatakan tari. Gerak ritmis dalam tari haruslah mengalami stilisasi agar lahir keindahan, dan keindahan disini bukan bukan sekedar bermakna bagus namun mampu memberikan kepuasan kepada orang lain.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik melakukan kajian tentang Perbandingan Perilaku Sosial Mahasiswi Yang Mengikuti Kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam Pasundan (Papas) Dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Putsal Putri Di Stkip Pasundan Cimahi, Hal ini sangat penting melihat mahasiwi yang sering berlatih seni tari jaipong yang kondisi kebugaran jasmaninya maupun segi fisikisnya tampak dengan kasat mata selalu bagus begitu pula dengan mahasiswi yang kuliahnya di bidang olahraga yaitu Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang hampir setiap hari berkecimpung dengan aktivitas olahraga, maka secara ringkas alasan pemilihan judul dari penelitian Perbandingan Tingkat Daya Tahan Aerobik Mahasiswi Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Tari Jaipong Dengan Mahasiswi Pjkr Stkip Pasundan Cimahi adalah: Ingin mengetahui Mahasiswi manakah yang memiliki tingkat daya tahan aerobik yang paling baik (UKM seni tari atau mahasiswi PJKR) di STKIP Pasundan Cimahi.
B.                 Rumusan Masalah
Berdasarkan poko-poko bahasan diatas penulis tertarik untuk meneliti perbandingan perilaku sosial mahasiswi yang mengikuti kegiatan unit kegiatan mahasiswa pencinta alam pasundan (PAPAS) dengan unit kegiatan mahasiswa putsal putri di STKIP Pasundan Cimahi.
Adapun rumusan masalah penelitian yang diajukan penulis adalah :
1.             Bagaimana prilaku sosial mahasiswi unit kegiatan mahasiswa pencinta alam pasundan cimahi?
2.             Bagaimana prilaku sosial mahasiswi unit kegiatan mahasiswa putsal STKIP pasundan cimahi?
3.             Mahasiswi manakah yang memiliki prilaku sosial yang paling baik?
C.                Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penulis didalam penelitian ini adalah :
1.             Untuk mengetahui prilaku sosial mahasiswi unit kegiatan mahasiswa pencinta alam pasundan cimahi.
2.             Untuk mengetahui prilaku sosial mahasiswi unit kegiatan mahasiswa putsal STKIP pasundan cimahi.
3.             Ingin mengetahui mahasiswi manakah yang memiliki prilaku sosial yang paling baik.
D.                Kegunaan Penelitian
Seorang penulis dalam melaksanakan penelitiannya tentu ada sesuatu yang diharapkan, yang berguna, yang memberi manfaat, baik bagi penulis sendiri maupun bagi orang lain. Dengan memperhatikan latar belakang masalah, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka manfaat penulis yang diharapkan adalah :
·         Secara Teoritis, hasil dari penelitian ini untuk memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahuan, serta menambah khasanah keilmuan mengenai prilaku sosial pada mahasiswi UKM Pencinta Alam Pasundan Cimahi dan mahasiswi UKM Putsal STKIP Pasundan Cimahi.
·         Secara Praktis, dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai petunjuk bagi mahasiswa, pembina, pelatih, dan dosen atau guru pendidikan jasmani dan kesehatan mengenai manfaat atau dampak prilaku sosial pada mahasiswi UKM


.
E.                 Batasan Masalah
Untuk lebih memudahkan mengidentifikasikan masalah yang akan diteliti, penulis membatasi hal-hal yang menjadi fokus dalam penelitian ini sehingga akan lebih spesifik dan jelas ruang lingkup dan penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :
1.             Penelitian ini memusatkan perhatian pada perbandingan perilaku sosial mahasiswi unit kegiatan mahasiswa pencinta alam pasundan dengan mahasiswi unit kegiatan mahasiswa putsal STKIP Pasundan Cimahi.
2.             Dalam hal ini penulis menggunakan dua variabel yaitu :
a.       variabel bebas (perbandingan mahasiswi unit kegiatan mahasiswa  pencinta alam pasundan dengan mahasiswi unit kegiatan mahasiswa putsal STKIP Pasundan Cimahi) dan
b.      vareabel terikat (perilaku sosial)
3.             Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan instrumen angket.
4.             Populasi dan sampel, populasi yang digunakan adalah seluruh mahasiswi UKM Pencinta Alam Pasundan Cimahi sebanyak 20 orang dan mahasiswi UKM Putsal sebanyak 20. Sedangkan sampel yang diambil adalah mahasiswi UKM Pencinta Alam Pasundan Cimahi, mahasiswi Putsal sebanyak 40 orang. Penentuan sampel menggunakan teknik total sampling, artinya sampel yang diambil dari jumlah keseluruhan populasinya yaitu seluruh mahasiswi UKM Pencinta Alam Pasundan Cimahi dan mahasiswi Putsal STKIP Pasundan Cimahi sebanyak 40 orang.
5.             Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 30 april sampai 30 mei 2015.
F.                 Penjelasan Istilah
Untuk mempermudah serta menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini, maka penulis perlu memberikan batasan-batasan yaitu sebagai berikut :
1.             Perbandingan, menurut kamus umum bahasa indonesia karangan Poerwadarminta (1984 : 85) Omay Komarudin (2009 : 8) yaitu : “Perimbangan (antara beberapa benda atau perkara). Perbandingan yang dimaksud adalah membandingkan dua perlakuan yang berbeda.”
2.             Menurut ahli yang bernama Weineck (1985) mengartikan daya tahan sebagai kemampuan seorang atlet mengatasi kelelahan secara fisik maupun psikis (mental). Dalam arti lain juga dapat diartikan bahwa daya tahan adalah kemampuan organisme (Koordinasi tubuh) untuk dapat melakukan pembebanan selama mungkin baik secara statis maupun dinamis tampa mengalami menurun kualitas kerjanya.
3.             Pengertian daya tahan adalah seorang atlet yang mampu untuk mengatasi kelelahan pada organisme tubuh selama melakukan kegiatan tersebut ( Josef Nossek. 1982.48) dan ini dapat diadaftasi melalui kegiatan latihan, baik untuk daya tahan an-aerobik maupun aerobic. Terutama pada an aerobic power yaitu kemampuan untuk menghasilkan energi dari ATP.PC atau system atau lactic acid system (Davis Demien Davis, Tom Kimmet & Margaret auty, 1998:.56)
4.             Olahraga aerobik adalah setiap jenis kegiatan fisik yang dilakukan pada tingkat intensitas sedang untuk jangka waktu tertentu. Dalam hal ini, oksigen digunakan untuk "membakar" lemak dan gula untuk menghasilkan adenosin trifosfat yang merupakan pembawa dasar dari energi di tingkat sel ( http://aeerobik.blogspot.com/2011/11/definisi-aerobik.html )
5.             Menurut American College of Sport Medicine (ACSM) intensitas latihan aerobik harus mencapai target zone sebesar 60-90% dari frekuensi denyut jantung maksimal atau Maximal Heart Rate (MHR). Intensitas latihan dikatakan ringan apabila mencapai 60-69% dari MHR, sedang apabila mencapai 70-79% dari MHR, dan tinggi apabila mencapai 80-89% dari MHR. Intensitas latihan dapat ditingkatkan dengan menambah beban latihan gerakan meloncat-loncat atau dengan mempercepat gerakan senam (Pollock & Wilmore, 1990).
6.             Unit Kegiatan Mahasiswa (disingkat UKM) adalah wadah aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat, bakat dan keahlian tertentu bagi para anggota-anggotanya. lembaga ini merupakan partner organisasi kemahasiswaan intra kampus lainnya seperti senat mahasiswa dan badan eksekutif mahasiswa, baik yang berada di tingkat program studi, jurusan, maupun universitas. Lembaga ini bersifat otonom, dan bukan merupakan sob-ordinat dari badan eksekutif maupun senat mahasiswa ( http://id.wikipedia.org/wiki/Unit_kegiatan_mahasiswa ).
7.             M. Jazuli (Soeryobrongto:1987, 12-34) mengemukakan bahwa tari adalah gerak-gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik. Irama musik sebagai pengiring dapat digunakan untuk mengungkapkan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan pencipta tari melalui penari.
8.             Hawkins (1990: 2) menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk  gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta.
9.             Tari jaipong atau Jaipongan adalah sebuah kesenian dari sunda berupa seni tari dengan diiringi musik Degung, yang dulunya bernama ketuk tilu dan bermula diciptakan seniman berbakat yang bernama gugum gumilar. yang menjadi ciri utama Jaipongan adalah gaya kaleran,alami dan apa adanya, ceria, erotis, humoris, bersemangat, berspontanitas, dan kesederhanaan. Tari Raden Bojong,Tari Daun dan Pulus Keser Bojong adalah karya tari jaipong Gugum Gumbira yang pertamakalinya.( http://awoxparawalie.blogspot.com/2012/05/pengertian-jaipongan-atau-tari-jaipong.html )
10.         Lokakarya Nasional Pembangunan Olahraga (Abdul Gafur, 1983:8-9) Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila. Secara eksplisit istilah pendidikan jasmani dibedakan dengan olahraga. Dalam arti sempit olahraga diidentikkan sebagai gerak badan. Olahraga ditilik dari asal katanya dari bahasa jawaolah yang berarti melatih diri  dan rogo (raga) berarti badan. Secara luas olahraga dapat diartikan sebagai segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatan-kekuatan jasmaniah maupun rokhaniah pada setiap manusia.
G.                Anggapan Dasar dan Hipotesis
1.      Anggapan Dasar
Anggapan dasar diperlukan sebagai pegangan dalam proses penelitian dan sebagai titik tolak dari semua  proses yang dikerjakan oleh penulis. Surakhhmad dikutip oleh arikunto, (2006:65) menjelaskan tentang anggapan dasar sebagai berikut :
Anggapan dasar atau potsulate adalah sebuah titik tolak penelitian yang kebenaranya diterima oleh penyidik itu. Hal ini berarti bahwa setiap penyidik dapat merumuskan anggapan dasar yang berbeda, seorang penyidik mungkin saja meragukan suatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai suatu kebenaran. Dari sifat kebenaran itu selanjutnya diartikan pula penyidik dapat merumuskan satu atau lebih hipotesis yang dainggap sesuai dengan penyelidikan.
Berdasarkan pendapat tersebut diatas,  maka tinjauan teoritis yang akan dijadikan titik tolak pemikiran dalam merumuskan angapan dasar, adalah sebagai berikut:
1.      Dalam proses pencapaian kebugaran jasmani harus melalui tahap-tahap latihan
2.      Tinggi rendahnya latihan dapat mempengaruhi proses kestabilan kebugaran jasmani
2.      Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap sesuatu masalah. Yang dimaksud jawaban sementara dalam penelitian ini adalah, dugaan akan hasil yang diperoleh sebelum dapat dibuktikan dalam penelitian.
Berdasarkan keterangan di atas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
·         Bahwa latihan unit kegiatan mahasiswa seni tari jaipong memberikan pengaruh terhadap kebugaran jasmani aerobik.
·         Bahwa pembelajaran mahasiswi PJKR memberikan pengaruh terhadap kebugaran jasmani aerobik.
·         Perbandingan latihan unit kegiatan mahasiswa seni tari jaipong mempunyai pengaruh yang sama dengan pembelajaran mahasiswi PJKR terhadap kebugaran jasmani aerobik.
H.                Metodelogi Penelitian
a.       Metode Penelitian
Pemilihan metode yang tepat dan sesuai dapat membantu mengungkapkan permasalahan yang diteliti. Keberhasilan suatu penelitian ilmiah yang terarah dan matang tidak akan lepas dari metode yang digunakan dalam penelitian tersebut.
Menurut Arikunto (2002:136) dijelaskan bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data penelitiannya”.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif, yaitu studi yang ditujukan untuk berupaya untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi yang sedang dihadapi sekarang.
Dijelaskan oleh Sugiyanto (yang dikutif dari Sriharti, 2007) menyatakan “Desain penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan deskripsi tentang suatu kenyataan atau menguji hubungan antar kenyataan yang telah ada atau telah terjadi pada subjek”.
Metode ini dipergunakan karena penelitian ini berusaha untuk menemukan ada tidaknya pengaruh tingkat kebugaran jasmani aerobik pada mahasiswi pendidikan jasmani dan rekreasi dengan unit kegiatan mahasiswa tari jaipong.
b.      Sumber Data Penelitian
1.      Populasi
Dalam metode penelitian kata populasi amat populer, digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian Menurut Bungin (2005: 109) dijelaskan bahwa:

Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian

Populasi merupakan syarat mutlak yang harus ditetapkan oleh salah seorang peneliti apabila dia sedang mengadakan penelitian terhadap sesuatu, karena populasi itu merupakan sumber data bagi penelitian.
Menurut Arikunto (2010: 173) populasi adalah keseluruhan objek penelitian.Adapun Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi PJKR tingkat 3 dansiswi UKM tari jaipong dan populasi sasaran adalah mahasiswi STKIP Pasundan Cimahi yang berjumlah 60 orang yang terdiri dari mahasiswiPJKR tingkat 3 yang berjumlah 40 orang, mahasiswi UKM tari jaipong yang berjumlah 20 orang.

2.      Sampel
Pengertian sampel Menurut Arikunto (2010: 174) dijelaskan bahwa:
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel

Dalam penentuan jumlah sampel yang akan diteliti dalam penelitian menggunakan teknikPenentuan sampel menggunakan teknik total sampling, artinya sampel yang diambil dari jumlah keseluruhan populasinya yaitu seluruh mahasiswi UKM seni tari jaipong dan mahasiswi PJKR tingkat 3 sebanyak 60 orang.
c.       Variabel dan Desain Penelitian
1.      Variabel Penelitian
Arikunto (1998:97) variabel adalah:
        Gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi laki-laki dan perempuan, berat badan dan sebagainya.Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi.
        Variabel penelitian ini terdiri atas variabel bebas (X) dan terikat (Y).variabel bebasnya adalah (perbandingan mahasiswi unit kegiatan mahasiswa tari jaipong dengan mahasiswi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi tingkat 3) dan variabel terikatnya adalah (tingkat daya tahan aerobik)
2.      Desain penelitian
Setiap penelitian harus direncanakan. Untuk itu diperlukan suatu desain penelitian. Menurut Nasution Eko Komaludin, (2008:37) “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara pengumpulan data dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”.
Berdasarkan uraian diatas bahwa desain penelitian dapat memberikan suatu gambaran yang lebih terperinci dalam melakukan penelitian, sehingga penulis memusatkan pemikiran dan perhatian kearah tujuan yang akan dicapai dalam penelitian.
Maka desain penelitian yang digunakan peneliti adalah korelasional.
Untuk lebih jelasnya dalam rencana penelitian yang akan penulis lakukan, maka penulis menggambar desain penelitian sebagai berikut :
a.          Desain penelitian

Text Box:    X1

Text Box:    Y                                                   T
Text Box:    YText Box:     X2                                       Tes Lari 2,4 Km
                                                   T

                                                Gambar  1 Desain Penelitian

Keterangan:
X1: Mahasiswi unit kegiatan mahasiswa tari jaipong
X2: Mahasiswi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi tingkat 3
Y : Tingkat daya tahan aerobik
T : Tes ( lari 2,4 Km )
b.         Alur penelitian
 








                     



 







Gambar 2
Alur Penelitian

Penjelasan untuk masing-masing diagram :
1)        Populasi adalah mahasiswi UKM tari jaipong dan mahasiswi PJKR tingkat 3 STKIP Pasundan Cimahi.
2)        Sampel dalam penelitian ini adalah semua mahasiswi UKM tari jaipong dan mahasiswi PJKR tingkat 3, yang di ambil secara keseluruhan ( Total sampling ).
3)        Tes, penulis mengunakan tes lari 2,4 KM yang akan diteskan kepada sampel sebanyak 60 orang mahasiswi UKM tari jaipong dan mahasiswi PJKR tingkat 3 untuk mendapatkan data.
4)        Analisis data diperoleh dari hasil tes yang akan di uji untuk mendapatkan validitasnya.
5)        Kesimpulan, dari data-data yang diperoleh maka akan didapat kesimpulan.
d.      Instrumen Penelitian
Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Instrumen penelitian adalah alat untuk mengukur data. Menurut Arikuntoro (2002:126) yang dikutip oleh Herdiana (2009:40) menjelaskan bahwa “instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan metode”. Berdasarkan pengertian di atas, untuk memperoleh data hasil penelitian yang berupa peningkatan kemampuan keterampilan siswa digunakan instrumen penelitian berupa tes kemampuan.
Sebelum tes dilaksanakan, penulis terlebih dahulu mempersiapkan tempat/lokasi dan alat-alat yang diperlukan :
1.    Lapangan/lintasan lari 2,4 Km
2.    Peluit
3.    Stopwatch
4.    Kursi
5.    Formulir test
Setelah alat-alat semuanya sudah siap, selanjutnya penulis menjelaskan tentang tesnya.
Instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes kebugaran jasmani aerobik.
No
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Jarak yang ditempuh
Keterangan




































NORMA PENILAIAN TES COOPER
Kategori Kebugaran Jasmani Tes Lari 2,4 Km (Cooper)
KELOMPOK UMUR
KATEGORI KEBUGARAN
JARAK YANG DITEMPUH (DALAM M)
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
< 30 TAHUN
SANGAT KURANG
lebih dari 18.00
lebih dari 18.57
KURANG
14.30-17.13
15.47-18.57
SEDANG
10.00-14.24
13.26-15-39
BAIK
10.20-12.00
10.59-13.20
BAIK SEKALI
kurang dari 10.17
kurang dari 10.55
30 - 39 TAHUN
SANGAT KURANG
lebih dari 18.57
lebih dari 21.11
KURANG
15.47-18.57
17.18-21.11
SEDANG
12.57-15.39
14.30-17.09
BAIK
10.59-12.51
11.41-11.24
BAIK SEKALI
kurang dari 10.55
kurang dari 11.37
40 - 49 TAHUN
SANGAT KURANG
lebih dari 21.11
lebih dari 24.00
KURANG
17.18-21.11
19.09-24.00
SEDANG
13.57-17.09
15.47-18.57
BAIK
11.41-13.51
12.30-15.39
BAIK SEKALI
kurang dari 11.37
kurang dari 25.43
> 50 TAHUN
SANGAT KURANG
lebih dari 22.30
lebih dari 12.25
KURANG
18.11-22.33
21.26-25.43
SEDANG
14.30-18.00
17.18-21.11
BAIK
12.05-14.24
13.26-17.09
BAIK SEKALI
kurang dari 12.00
kurang dari 13.20

e.         Teknik Analisa Data
Setelah data diperoleh melalui tes lari 2,4 Km (cooper), langkah selanjutnya adalah menyusun, mengolah dan menaganalisis data dengan menggunakan rumus-rumus statistik. pengolahan data hasil perhitungan melalui analisis statistik akan diperoleh jawaban mengenai diterima atau ditolaknya hipotesis sesuai dengan taraf nyata yang diajukan.
Untuk memperoleh suatu kesimpulan masalah yang diteliti, maka analisis data merupakan suatu langkah yang penting dalam penelitian. Data yang sudah terkumpul akan tidak berarti apa-apa bila tidak diolah, karena itu perlu adanya analisis data tersebut.
Adapun tes yang penulis lakukan yaitu tentangperbandingan tingkat daya tahan aerobik mahasiswi unit kegiatan mahasiswa tari jaipong dengan mahasiswi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi tingkat 3, yang tes dilakukan kepada 60 orang mahasiswi STKIP Pasundan Cimahi masing-masing mahasiswi UKM tari jaipong 20 orang dan mahasiswi PJKR tingkat 3 40 orangyang tesnya berbentuk lari sejauh 2,4 Km. Data yang dikumpulkan dari hasil tes diolah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dengan rumus:
DP =
Keterangan :
DP         = Deskriptif Persentase
F                        = Frekuensi
n             = responden
Maksud dari pengolahan tersebut agar data yang diperoleh dapat memberikan arti dan penjelasan. Untuk memudahkan menganalisa dari hasil penelitian tersebut, maka setiap item dibuatkan satu tabulasi, sehingga dengan demikian lebih fokus penjelasannya.



















DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 2010, Jakarta: Rineka Cipta.

Cholik M, Toto., Rusli Lutan. (1997). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti

Google.kebugaran aerobic. Tersedia:http://aeerobik.blogspot.com/2011/11/definisi-aerobik.html[20 Juli 2013]
                                             


Nurhasan.(2011). Dasar-Dasar Statistika Penjas.Modul. Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: UPI Bandung.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar